Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Filosofi Hidup ala Orang Jepang yang Patut Kamu Tiru

Berikut penjelasan singkat terkait 10 filosofi hidup ala orang Jepang yang bisa Anda tiru. Mulai dari Ikigai, Kaizen, hingga Gaman.
Jepang
Jepang

6. Mono: Tidak sadar

Diterjemahkan secara harfiah, Mono no aware berarti kepedihan dari keberadaan, Mono no aware sering digunakan untuk menggambarkan pengalaman melihat sesuatu yang indah, seperti bunga mekar, dan menyadari bahwa pada akhirnya akan layu dan mati.

Mono no aware adalah konsep seputar perhatian dan penghargaan, karena mendorong orang untuk menyadari sifat hidup yang cepat berlalu dan untuk menghargai keindahan dan kegembiraan yang Anda miliki saat ini dan menghargainya.

7. Kintsugi: Seni perbaikan emas

Seni Jepang yang disebut sebagai "kintsugi", berarti perjalanan emas dan "kintsukuroi", mengacu pada perbaikan emas, paling sering dikaitkan dengan perbaikan tembikar yang rusak dengan pernis emas atau perak.

Hasilnya adalah objek yang menakjubkan karena merayakan kekurangannya. Praktik kintsugi bermula dari konsep wabi-sabi dimana ketidaksempurnaan dianggap mengagumkan.

Nama itu sendiri mengacu pada perjalanan emas atau berharga yang Anda miliki sehingga perspektif ini dapat membantu Anda untuk merangkul kekurangan pada diri sendiri sebagai hiasan menjadi lebih indah. Banyak seniman yang terinspirasi oleh konsep ini dan menyalurkan bentuk karya seni.

8. Gaman: Daya tahan

Gaman diterjemahkan sebagai "daya tahan" atau "ketekunan." Konsep ini sebagai kebajikan utama dalam budaya Jepang, dan sering dikaitkan dengan ketabahan, ketahanan, dan tekad.

Hal Ini mengacu pada kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang menantang tanpa mengeluh atau menyerah.

Gaman sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mampu menahan rintangan atau kesulitan tanpa kehilangan tujuan dan mundur. Dalam pengertian ini, Gaman dapat dilihat sebagai bentuk kekuatan mental dan emosional, karena memungkinkan orang untuk terus maju meski dalam keadaan sulit.

9. Shikata ga nai: Penerimaan dan pelepasan

Shikata ga nai adalah frasa bahasa Jepang yang diterjemahkan menjadi "tidak ada yang bisa dilakukan." Konsep ini digunakan untuk mengungkapkan rasa pasrah atau penerimaan dalam menghadapi situasi yang sulit atau frustrasi.

Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang menyadari bahwa ada masalah atau tantangan yang tidak dapat diubah atau diperbaiki, dan tindakan terbaik adalah menerima situasi dan melanjutkan.

Dalam pengertian ini, shikata ga nai dapat dilihat sebagai bentuk penerimaan dan ketahanan, karena mendorong orang untuk melepaskan hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan dan fokus pada apa yang dapat mereka lakukan untuk maju.

10. Yuugen: Melihat keindahan yang tak terlihat

Yuugen adalah konsep Jepang yang diterjemahkan menjadi "misteri" atau "kedalaman". Misalnya perasaan takjub atau kagum yang Anda alami saat menghadapi sesuatu yang mendalam atau sangat mengharukan.

Yuugen dikaitkan dengan gagasan bahwa ada dimensi tersembunyi atau tak terlihat di dunia, yang berada di luar pemahaman kita sehari-hari. Dengan terbuka terhadap misteri ini, kita dapat mengalami rasa keterhubungan dan makna yang lebih dalam.

Yuugen terkadang dapat dilihat sebagai bentuk kedalaman spiritual atau emosional, karena mendorong seseorang untuk melihat melampaui permukaan dan mencari makna dan pemahaman yang lebih dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper