Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Pariwisata Berkah Bagi Asuransi Perjalanan, Industri Incar Premi di Atas Rp800 M

Industri asuransi umum melihat peluang besar dan optimis terhadap meningkatnya permintaan dan pertumbuhan asuransi perjalanan.
Penumpang berjalan menuju terminal kedatangan di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9)./ JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya
Penumpang berjalan menuju terminal kedatangan di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9)./ JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Pulihnya sektor pariwisata mendorong prospek positif bagi asuransi perjalanan, seiring dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan masuk ke masa endemi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) hingga Juni 2023 tercatat mencapai 433,57 juta. Adapun, provinsi di Pulau Jawa masih mendominasi perjalanan wisnus baik berdasarkan provinsi asal maupun tujuan.

Selain itu, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat yakni mencapai 1,062 juta kunjungan dan secara kumulatif kunjungan wisman dari Januari–Juni 2023 mencapai 5.189.433 kunjungan. 

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memandang normalisasi mobilitas yang terlihat pada saat mudik lebaran 2023 hingga musim liburan sekolah mampu mendorong peningkatan kinerja bisnis sektor riil. Alhasil, hal itu memicu peningkatan terhadap permintaan asuransi umum, terutama kenaikan permintaan asuransi perjalanan.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan dengan normalnya kebijakan mudik pada hari Raya dan liburan sekolah pada tahun ini mempengaruhi realisasi asuransi perjalanan.

“Industri asuransi umum melihat peluang besar dan optimis terhadap meningkatnya permintaan dan pertumbuhan asuransi perjalanan,” kata Bern kepada Bisnis, Senin (14/8/2023).

AAUI melihat masyarakat saat ini sudah lebih memahami manfaat dari asuransi perjalanan, di mana harganya yang sangat terjangkau namun bisa memitigasi risiko yang mungkin timbul.

Di samping itu, lanjut Bern, perkembangan digital yang semakin masif juga memicu asuransi dapat bergeliat dengan baik seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bern melihat animo masyarakat yang tinggi dalam melakukan perjalanan. Animo itu kembali muncul setelah sempat menurun drastis selama pandemi, namun kini pelaku asuransi perjalanan mulai bangkit kembali.

Pada tahun lalu, Bern mengungkapkan realisasi asuransi perjalanan diperkirakan sekitar Rp800 miliar, dan diharapkan tahun ini asuransi perjalanan dapat melampaui realisasi pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper