Bisnis.com, JAKARTA— Fenomena El Nino disebut akan berdampak pada industri asuransi di Indonesia. Terlebih fenomena anomali iklim yang ditandai dengan perubahan suhu di Pasifik dapat mempengaruhi cuaca ekstrem di banyak wilayah di dunia dan menyebabkan suhu naik.
“Kenaikan suhu air dan udara di seluruh dunia terutama didorong oleh perubahan iklim, berpotensi menyebabkan lebih banyak bencana alam terkait cuaca dan kerugian finansial. Hal ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi industri asuransi di Indonesia yaitu meningkatnya risiko pertanggungan,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Diwe Novara kepada Bisnis, Kamis (10/8/2023).
Di sisi lain, sektor pertanian tentunya akan merasakan dampak secara langsung akibat kekeringan. Terutama meningkatnya penyebaran beberapa penyakit tanaman, meningkatnya biaya produksi dan yang paling serius adalah meningkatnya risiko gagal panen (Puso).
“Hal tersebut juga menjadi salah satu concern para pelaku asuransi pertanian di indonesia termasuk Asuransi Jasindo,” imbuh Diwe.
Untuk mengantisipasi El Nino, Diwe mengatakan perusahaan asuransi dalam penetrasinya tentu akan melakukan seleksi risiko yang lebih ketat. Berdasarkan pengalaman historis penutupan asuransi yang telah dilakukan, perusahaan akan melakukan mapping wilayah yang berisiko tinggi dan melakukan upaya mitigasi untuk memperkecil risiko.
Sebagai salah satu upaya mitigasi risiko, Diwe mengatakan Jasindo juga telah melakukan pemetaan atas wilayah yang beresiko tinggi dan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten/kota menyampaikan kriteria-kriteria lahan yang dapat diasuransikan sesuai ketentuan AUTP antara lain lahan yang memilki sumber-sumber air dan berfungsi dengan baik.
Baca Juga
Adapun sejak 2015 sampai dengan 2022, total luas lahan yang telah diproteksi AUTP sebanyak 5,26 juta hektare dengan total petani yang mengikuti program AUTP sebanyak 8,1 Juta orang.
Pada 2023 ini, Asuransi Jasindo bersama Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Kabupaten/Kota terus melakukan Upaya percepatan realisasi AUTP sehingga petani dapat merasakan manfaat perlindungan asuransi khususnya dalam menghadapi El Nino.
“Sampai dengan Juli 2023 lahan yang telah dilindungi oleh AUTP sebanyak 89.125 Hektar dengan jumlah petani sebanyak 174.083 orang,” katanya.