Laporan Belanja Jelang Kuartal III/2023
Sebagai informasi, laporan mencatat tingkat belanja memasuki pertengahan kuartal ketiga 2023 terus menunjukkan resiliensi. Hingga 13 Agustus 2023, Mandiri Spending Index (MSI) pun menunjukkan angka 164,4, di mana belanja masyarakat 64,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi, yakni Januari 2020.
Secara bulanan, nilai belanja masyarakat daripada Juli 2023 mencatatkan angka 168,1 lebih tinggi 31,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 127,5.
Berdasarkan wilayah, belanja di Kalimantan, Maluku-Papua, Sumatra, dan Bali-Nusa Tenggara mencatatkan percepatan belanja pada Agustus 2023. Sementara itu, perlambatan belanja terjadi di Jawa dan Sulawesi.
Dalam hal komposisi belanja, seluruh kategori belanja hingga pertengahan Agustus ini mengalami normalisasi, kecuali elektronik dan perlengkapan rumah tangga yang terus meningkat.
Secara bulanan, belanja terkait dengan perlengkapan rumah tangga di bulan Juli mencapai level 117.6, atau tumbuh sekitar 10.01 persen dibandingkan Juli 2022 (MSI perlengkapan rumah tangga sebesar 106.9).
Pertumbuhan yang solid dalam belanja terkait perlengkapan rumah tangga yang terjadi sejak Mei 2023 pun menunjukkan optimisme konsumen yang kuat.
Tak hanya itu, Yudo menyebut terjadi pertumbuhan sebesar 42 persen pada kategori belanja yang tergolong dalam consumer goods pada Juli 2023. Kategori ini mencakup berbagai jenis belanja seperti supermarket, retail, dan fashion.
"Peningkatan ini mencakup berbagai komponen belanja yang digabungkan. Terdapat juga tren yang menarik dalam belanja yang terkait dengan kebutuhan rumah tangga, terutama dalam belanja-belanja tahan lama,” katanya.
Belanja terkait perlengkapan rumah tangga pada Juli 2023 pun mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen dibandingkan dengan bulan Juli tahun sebelumnya.
Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengalokasikan dana untuk kebutuhan rumah tangga dengan stabil. Selain itu, perlu ditekankan bahwa mobilitas masyarakat masih tetap tinggi, terutama selama fase Juli yang merupakan salah satu puncak mobilitas dalam 2023.
Pada periode ini pun pertumbuhan belanja mobilitas mencapai 18,6 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh belanja yang berkaitan dengan perjalanan, seperti hotel, transportasi jarak jauh, dan maskapai penerbangan.
Di sisi lain, belanja yang berhubungan dengan aktivitas rekreasi mengalami pertumbuhan sebesar 3,22 persen pada bulan Juli. Hal ini menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa mobilitas dalam aktivitas rekreasi sedang mengalami normalisasi.
Meski, dalam beberapa minggu terakhir terjadi penurunan dalam tren belanja yang terkait dengan bensin atau transportasi. Namun, dia menyebut angka penurunan, pertumbuhan belanja ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Sayangnya, terdapat pengecualian pada kategori airlines yang sempat mencapai angka di atas 89,6 persen pada awal liburan sekolah, angka ini kembali turun pada pertengahan Agustus 2023.
Terakhir, soal kategori belanja yang terkait dengan hobi dan olahraga masih, dirinya menyebut terjadi penurunan yang signifikan pada belanja yang berkaitan dengan perhiasan (jewelry).
"Tidak hanya itu, belanja yang terkait dengan penginapan mengalami perlambatan, walaupun masih berada di atas angka 100," tutupnya