Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia mencatatkan kinerja tumbuh solid hingga semester I/2023.
Direktur Utama PT Bank UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan kinerja tersebut tak terlepas dari kontribusi digitalisasi perbankan. "Digitalisasi mampu mendorong kinerja dilihat dari pertumbuhan nasabah yang tinggi juga dari sisi DPK [dana pihak ketiga] pertumbuhannya sangat baik," ujar Hendra dalam acara BIFA 2023 pada Kamis (25/8/2023) di Jakarta.
Dalam upaya digitalisasinya, Bank UOB Indonesia menekankan konektivitas terutama di negara Asia Tenggara (Asean) untuk perdagangan, investasi, dan penciptaan lapangan kerja. Digitalisasi juga digencarkan Bank UOB Indonesia guna mendorong layanan keuangan yang inklusif.
Bank pun telah meluncurkan platform digital TMRW untuk melayani nasabah ritel. Sementara untuk nasabah korporasi hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) UOB meluncurkan platform Infinity.
"Investasi di digital ke depannya tentu akan terus menerus kita lakukan. Kita sudah mulai 2020 meluncurkan TMRW dan tahun ini Infinity," ujar Hendra.
Di samping pengembangan platform, Bank UOB Indonesia pun gencar melakukan pengelolaan aspek keamanan siber. "Perlu edukasi tidak hanya di internal UOB tapi juga ke nasabah, kami juga kerja sama dengan regulator," kata Hendra.
Baca Juga
Bank UOB Indonesia sendiri terpantau mencatatkan kinerja moncer dilihat dari laba bersih senilai Rp646,81 miliar pada semester I/2023 yang tumbuh 52,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp423,18 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih Bank UOB Indonesia terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 23,52 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun pada paruh pertama 2023. Tercatat, pendapatan bunga Bank UOB Indonesia mengalami pertumbuhan 44,77 persen yoy menjadi Rp4,63 triliun.
Tak hanya itu, kenaikan laba ini pun dipengaruhi oleh pendapatan lainnya yang meningkat signifikan hingga 288,18 persen menjadi Rp172,26 miliar dari sebelumnya Rp44,38 miliar.
Sementara dari sisi rasio penting perusahaan, net interest margin (NIM) naik 43 basis poin (bps) menjadi 4,09 persen. Kemudian, bank juga mencatatkan kenaikan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) 261 bps menjadi 8,61 persen dan imbal balik aset (return on asset/ROA) menguat 29 bps menjadi 1,14 persen.
Selain itu, Bank UOB Indonesia juga telah mencatatkan peningkatan aset 5,83 persen yoy menjadi Rp145,09 miliar pada Juni 2023.