Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank MNC (BABP) Milik Hary Tanoe Pacu Nasabah Menabung di Tengah Kabar Merger dengan NOBU

PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo mencatat kenaikan dana murah yang berasal dari tabungan di tengah kabar merger.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo mencatat kenaikan dana murah alias current account savings account (CASA) menjadi Rp3,15 triliun pada semester I/2023 di tengah kabar merger dengan Bank Nobu. Jumlah dana murah yang biasanya berasal dari tabungan atau giro ini naik 5,22 persen dari yang sebelumnya Rp3 miliar pada semester I/2023. 

Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna mengatakan pihaknya memang terus berfokus dalam memacu dana murah saat ini. Salah satunya, dengan melakukan pembaruan terhadap program promo simpanan di MNC Bank.

"Sebut saja program Tabungan Dahsyat Bundling, Tabungan Dahsyat Berhadiah, hingga program referral," ujarnya pada Bisnis, Kamis (7/9/2023). 

Lebih lanjut, BABP yang dikabarkan akan merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady ini menyebut aplikasi layanan perbankan digital juga menjadi salah satu strategi MNC Bank dalam meningkatkan dana murah. 

Menurutnya, melalui layanan digital, yakni MotionBank memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan lebih mudah karena bisa di akses kapan saja dan di mana saja, serta dilengkapi dengan fitur-fitur transaksi terkini dan berbagai promo menarik yang semakin menunjang kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. 

Terlebih, Rita juga menyebut melakukan perluasan ekosistem digital dengan menggandeng sejumlah mitra-mitra seperti BP Jamsostek, Taspen hingga Indomaret

"Tercatat, sampai dengan Juni 2023, volume transaksi perbankan digital menggunakan MotionBank bertambah hingga 21,36 persen yoy, diiringi dengan total nilai transaksi dan jumlah pengguna MotionBank yang masing-masing meningkat sebesar 21,96 persen dan 14,14 persen dibandingkan per Juni 2022," katanya. 

Sebagai informasi, Bank MNC mencatatkan laba bersih Rp39,48 miliar pada semester I/2023. Nilai tersebut tumbuh 13,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,66 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, Bank MNC sebenarnya mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari Rp313,67 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp304,65 miliar pada Juni 2023. Namun, bank berhasil menekan sejumlah beban.  

Untuk beban kerugian penurunan nilai misalnya susut dari Rp70,17 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp44 miliar pada Juni 2023. Beban operasional lainnya bersih pun turun dari Rp273,76 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp253,06 miliar pada Juni 2023.

Rasio profitabilitas bank pun tetap terjaga. Tercatat, rasio imbal balik aset (return on assets/ROA) dan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) masing-masing sebesar 0,62 persen dan 2,72 persen. 

"MNC Bank optimis akan terus tumbuh berkelanjutan dan mencapai target kinerja sampai dengan akhir 2023, sesuai rencana bisnis perseroan yang sudah ditetapkan. Hal tersebut tercermin dari fungsi intermediasi bank dan berbagai indikator lain yang teta menunjukkan pertumbuhan positif," ujar Presiden Direktur Bank MNC Rita Montagna dalam keterangan tertulis pada Kamis (7/9/2023). 

Pada intermediasi, Bank MNC mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 8,8 persen yoy menjadi Rp10,53 triliun per kuartal II/2023. Aset emiten bank berkode BABP pun naik 14,18 persen yoy menjadi Rp16,86 triliun pada Juni 2023. Bank juga telah mencatatkan perbaikan kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) nett pada Juni 2023 ada di level 2,2 persen, membaik dibanding Juni 2022 sebesar 2,66 persen. 

Dari sisi pendanaan, Bank MNC telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp12,31 triliun, tumbuh 2,8 persen yoy. Komposisi DPK bank pada kuartal II/2023 terutama didorong oleh tabungan yang meningkat 20,93 persen yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper