Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Merger dengan NOBU, Bank MNC (BABP) Milik Hary Tanoe Gelar Rights Issue 13,5 Miliar Lembar

PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo berencana menggelar rights issue sebanyak 13,5 miliar lembar saham.
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang MNC Bank di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang MNC Bank di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo berencana menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 13,5 miliar lembar saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen Bank MNC telah mengumumkan rencana rights issue kepada para pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 13.503.665.292 (13,5 miliar) saham seri B atau sebesar 28,57 persen dari modal disetor. Nilai nominal rights issue itu Rp50 per saham.

Rencananya, rights issue akan dilaksanakan segera setelah diperolehnya persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 19 Oktober 2023.

Manajemen Bank MNC menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan seluruhnya digunakan untuk pemberian kredit dengan tetap memperhatikan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM).

Setelah rights issue, permodalan bank pun diperkirakan menebal. Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan sebelum pelaksanaan rights issue adalah 33.759.163.229 (33,7 miliar) saham yang terdiri dari 22.052.950.928 (22,05 miliar) saham seri A dan 11.706.212.301 (11,7 miliar) saham seri B.

Kemudian, setelah rights issue, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 47.262.828.521 (47,26 miliar) saham yang terdiri dari 22.052.950.928 (22,05 miliar) saham seri A dan 25.209.877.593 (25,2 miliar) saham seri B.

"Dengan adanya sejumlah saham baru yang diterbitkan dalam rangka PMHMETD, bagi pemegang saham perseroan yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami penurunan atau dilusi kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan," tulis Manajemen Bank MNC di keterbukaan pada Rabu (13/9/2023).

Di tengah rencana rights issue, Bank MNC dikabarkan akan merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady. Bank MNC dan Bank Nobu awalnya direncanakan merger pada Agustus 2023. Namun, aksi korporasi itu kemudian molor.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan pengawas perbankan di OJK saat ini terus melakukan monitoring atas progres merger kedua bank. "Pada saat ini saya mendengar, saat ini adalah saat-saat yang kritikal," kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada pekan lalu (5/9/2023).

Ia mengatakan kedua bank sedang dalam tahap pembicaraan kepemilikan saham. "Mungkin saja ada komplikasi teknis, tapi ini tidak ada sama sekali rencana untuk membatalkan. Ini sedang dilakukan akselerasi teknis di lapangan baik legal, evaluasi dan lainnya," ujar Dian.

Meski begitu, Dian memastikan kedua belah pihak sudah menyatakan komitmennya dalam menjalankan merger tersebut. Menurutnya rencana merger kedua bank merupakan wujud komitmen dari pemegang saham secara business to business (BtB) dalam rangka mendukung konsolidasi serta penguatan industri perbankan.

Sementara itu, Bank MNC telah mencatatkan kinerja keuangan moncer setidaknya hingga paruh pertama 2023. Bank MNC membukukan laba bersih Rp39,48 miliar pada semester I/2023, tumbuh 13,89 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp34,66 miliar.

Pada intermediasi, Bank MNC mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 8,8 persen yoy menjadi Rp10,53 triliun per kuartal II/2023. Aset emiten bank berkode BABP pun naik 14,18 persen yoy menjadi Rp16,86 triliun pada Juni 2023.

Dari sisi pendanaan, Bank MNC telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp12,31 triliun, tumbuh 2,8 persen yoy. Komposisi DPK bank pada kuartal II/2023 terutama didorong oleh tabungan yang meningkat 20,93 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper