Bisnis.com, JAKARTA –– Cara pakai paylater atau beli sekarang bayar nanti harus diikuti dengan kesadaran mengelola keuangan dengan baik.
Saat ini, Paylater menjadi pilihan banyak orang untuk melakukan berbagai transaksi di platform yang menyediakan. Beberapa platform itu seperti layanan paylater Gojek, paylater Dana, hingga paylater Telkomsel.
Penggunaan paylater jadi semakin menarik karena oleh aplikasi terbaik ini juga diikuti dengan penawaran berbagai promo menarik seperti cashback, diskon besar-besaran, hingga kemudahan fitur. Hal ini menyebabkan banyak orang memilih melakukan transaksi dengan Pay Later daripada menggunakan kartu kredit.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah kontrak Paylater terus meningkat. Tercatat mengalami pertumbuhan sebanyak 33,25 persen per Mei 2023. Perinciannya jumlah kontrak naik dari 54,70 juta transaksi pada Mei 2022 menjadi 72,88 juta kontrak periode yang sama tahun ini.
Lebih dominannya penggunaan paylater ini karena kemudahan yang ditawarkan. Tidak heran banyak kaum muda lebih menggandrungi layanan ini dibandingkan kartu kredit.
Saat paylater melonjak, kredit macet dari sektor ini juga bergerak naik. Berdasarkan data di IdScore, total outstanding yang masuk ke kredit macet (DPD90+) sebesar Rp2,15 triliun per Juni 2023. Jumlah ini meningkat tajam 20,78 persen dibandingkan Januari 2023.
Baca Juga
Nah, dalam catatan biro pencatat skor kredit itu, yang terjebak dalam kredit macet paylater ini didominasi oleh generasi. Khususnya, kredit macet ini dari peminjam usia di bawah 30 tahun.
Dirangkum dari Sikapiuangmu OJK dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (15/9/2023), sejumlah poin harus dipahami peminjam paylater. Pasalnya, tunggakan kredit akan berpengaruh kepada SLIK atau dulu dikenal dengan skor BI Checking.
Apabila skor BI Checking buruk maka akan kesulitan mendapatkan kredit ke bank. Hal ini juga tak hanya berdampak pada kesulitan mendapatkan kredit tapi juga kesulitan mendapatkan pekerjaan hingga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Melakukan transaksi Pay Later sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah apabila digunakan secara bijak.
Berikut cara bijak menggunakan Pay Later agar terhindar dari kredit macet:
1. Gunakan paylater yang terdaftar di OJK
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan transaksi Pay Later adalah memastikan perusahaan yang menyediakan Pay Later telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, cari tahu lebih banyak informasi tentang perusahaan yang menyediakan Pay Later tersebut.
2. Memastikan limit, tenor, bunga, dan biaya tambahan
Sebelum melakukan transaksi Pay Later, pastikan terlebih dahulu limit, tenor, bunga, dan biaya tambahan yang disediakan. Pastikan bunga dan biaya tambahan tidak terlalu besar sehingga tidak perlu mengeluarkan dana yang cukup besar.
3. Mengatur keuangan
Aturlah keuangan dengan bijak agar tidak ada tunggakan dalam cicilan yang kemudian berdampak pada skor BI Checking. Sebelum melakukan transaksi Pay Later, pastikan bahwa dalam waktu dekat akan ada uang yang masuk. Setelah itu, pisahkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan cicilan sesuai tenor yang telah diajukan. Hal ini untuk mengantisipasi tidak ada uang ketika tiba waktu untuk bayar cicilan Pay Later.
4. Tidak Konsumtif dan muda tergiur
Sering kali karena kemudahan transaksi, membuat perilaku konsumtif semakin berlebihan. Selain itu, promo Pay Later yang ditawarkan seperti diskon dan Cashback menyebabkan dorongan untuk berbelanja semakin tinggi. (Ernestina Jesica Toji)