Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menyetujui perombakan jajaran pengurus. BNI mengangkat Pradjoto sebagai Komisaris utama menggantikan Agus Martowardojo.
"RUPSLB menyetujui pemberhentian Agus D.W. Martowardojo dari komisaris utama dan menyetujui pengangkatan Pradjoto dari wakil komisaris utama ke komisaris utama," kata Agus dalam konferensi pers RUPSLB BNI pada Selasa (19/9/2023).
Kemudian, posisi wakil komisaris utama BNI yang ditinggalkan Pradjoto diisi oleh Pahala N. Mansury yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
Profil Pradjoto
Pradjoto merupakan bankier senior di Indonesia. Pria kelahiran 1953 itu menyabet gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan Master Ekonomi dari Universiy of Kyoto, Jepang.
Pradjoto malang melintang menjadi pengacara di perbankan dan pasar modal. Dia pernah menjabat sejumlah pengurus di Asosiasi Advokat Indonesia, Ikatan Bankir Indonesia, dan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.
Pradjoto memulai karir di Bapindo, bank pelat merah yang menjadi cikal-bakal Bank Mandiri—merger empat bank milik negara. Tercatat 17 tahun dia berkarir di bank tersebut.
Pradjoto adalah senior Agus Marto di kampus kuning atau Universitas Indonesia. Bersama Agus Marto, dia sempat bertugas menjadi komisaris di BPPN. Selepas dari BPPN dia sempat menjadi komisaris di Bank Internasional Indonesia (BII). Selanjutnya, dia ditunjuk menjadi komisaris Bank Mandiri hingga 10 tahun.
Seusai menjadi komisaris di Bank Mandiri, Prajoto dipercaya menjadi wakil komisaris utama BNI sejak 2015.
Profil Agus Marowardojo
Agus Marto sudah 3 tahun menjabat menjadi komisaris utama BNI sejak rapat pemegang saham memberi mandat pada 20 Februari 2020. Pria yang lahir di Amsterdam, Belanda, 67 tahun lalu itu, merupakan bankir senior.
Berbekal sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, dia memulai karir menjadi officer development program di Bank of America (1984-1986). Kemudian, dia dipercaya menjadi Vice President di Bank Niaga pada 1986-1994.
Karir dia melonjak hingga didapuk menjadi Presiden Direktur Bank Bumiputera pada 1995 hingga 1998. Agus mulai masuk ke bank pelat merah setelah prahara krisis moneter pada 1998. Dia ditunjuk menjadi Dirut Bank Exim pada 1998-1999.
Bank Exim kemudian dimerger bersama 4 bank pelat merah lainnya menjadi Bank Mandiri. Agus dipercaya menjadi managing director hingga 2002. Setelah 3 tahun menjabat, dia digerser menjadi Penaset Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Hanya seumur jagung menjabat di BPPN, Agus Marto ditunjuk menjadi Dirut Bank Permata pada 2002 hingga 2005. Setelah itu, dia kembali ke Bank Mandiri sebagai orang nomor satu selama lima tahun.
Agus mulai masuk ke pemerintahan dengan menjadi Menteri Keuangan (2010-2013) dan Gubernur Bank Indonesia (2013-2018). Selepas di pemerintahan, dia kembali masuk ke korporasi.
Dia ditunjuk menjadi komisaris utama Tokopedia pada 2019. Selang setahun kemudian Agus merangkap menjadi komisaris utama BNI. Tiga bulan lalu dia ditambahin beban menjadi komisaris utama PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).