Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan menjalankan aksi pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio sebesar 1:2 sebentar lagi. Di tengah persiapan stock split, harga saham BBNI mengalami peningkatan.
Mengacu keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), stock split BBNI ditetapkan dalam rasio 1:2. Artinya, setiap pemegang 1 lembar saham BNI akan mendapatkan 2 lembar saham hasil pemecahan dengan nominal tercantum saat ini.
Stock split membuat nilai nominal per saham Seri A Dwiwarna dan Seri B BBNI berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750. Sebanyak 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp3.750.
Kemudian, 1 saham Seri A Dwiwarna menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia, dengan nominal sebesar Rp3.750 per saham. Sementara nilai nominal per Saham Seri C dari Rp375 menjadi Rp187,5.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen BBNI membeberkan jadwal stock split mereka sebagai berikut:
Tanggal efektif: 10 Oktober 2023
Baca Juga
Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar: 5 Oktober 2023
Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi: 6 Oktober 2023
Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 10 Oktober 2023
Seiring persiapan aksi stock split, harga saham BBNI pun dalam tren penguatan. Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBNI terparkir di level Rp10.375 pada penutupan perdagangan Rabu (4/10/2023), turun 0,48 persen dalam 24 jam terakhir.
Namun, dalam sepekan harga saham BBNI naik 4,01 persen. Dalam sebulan harga saham BBNI naik 7,79 persen. Lalu, sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd) harga saham BBNI naik 12,47 persen.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan harga saham BBNI menjelang stock split juga sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau sejak BBNI melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dia mengatakan kondisi tersebut terjadi karena tingginya kepercayaan investor yang tercermin dari peningkatan likuiditas perdagangan harian.
"Kami mengapresiasi kepercayaan investor terhadap saham BNI ini. Kami tengah melaksanakan aksi korporasi stock split, dan tentunya akan membuat saham BNI semakin atraktif," ujarnya dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga mengatakan rencana stock split BBNI menjadi sentimen poitif yang terus mendorong saham tersebut. Selain itu, tentunya keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk tetap menahan suku bunga acuan di level 5,5 persen.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menyampaikan tren kenaikan harga saham BBNI dipengaruhi oleh euforia aksi korporasi stock split.
“Sebenarnya, kenaikan harga saham BBNI lebih dipengaruhi oleh euforia terkait dengan pelaksanaan atau penyelenggaraan aksi korporasi stock split 1:2. Di sisi lain, sentimen negatif saham BBNI minim,” jelas Nafan kepada Bisnis.