Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Kelola Portofolio Rp600 Miliar dengan Mitra P2P Lending

Portofolio BNI tersebut terus tumbuh positif dengan posisi rasio NPL berada dalam rasio yang sangat rendah di bawah 0,5 persen.
Logo BNI di salah satu gedung perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo BNI di salah satu gedung perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadikan P2P lending salah satu kanal untuk perseroan mengedukasi nasabah dengan produk pembiayaan perbankan.

Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Okki Rushartomo pihaknya telah bekerja sama channeling dengan mitra P2P Lending berjalan baik dengan total portfolio lebih dari Rp600 miliar, dan terus tumbuh positif dengan posisi rasio NPL berada dalam rasio yang sangat rendah di bawah 0,5 persen.

“Ke depan, kami terus membuka peluang kerja sama dengan harapan lebih banyak masyarakat mulai terbiasa dengan produk jasa keuangan resmi dan ke depannya bisa masuk ke sistem perbankan,” katanya pada Bisnis, dikutip Sabtu (30/9/2023). 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan meski di tengah tingginya masalah kredit macet dalam industri fintech peer-to-peer lending alias pinjol, akan tetapi sejumlah perbankan terlihat tak gentar.

“Biasanya bank besar yang memiliki modal kuat, tapi tetap melakukan penyaluran pembiayaan ini, ya karena perlu kolaborasi demi menyemarakkan ekosistem [perbankan],” ujarnya saat ditanya Bisnis. 

Sebelumnya, tak hanya BNI saja, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya, perusahaan juga telah menyalurkan pembiayaan ke P2P lending senilai hingga akhir Juni 2023 sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 77 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) 

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan kepada P2P lending, hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (Nonperforming loan/NPL) yang sebesar 1,5 persen.  

“Adapun, strategi menjaga kualitas NPL untuk segmen ini, Hendy menyebut BRI selektif dalam pemilihan partner dan borrower, serta secara preventif penyaluran pinjaman yang dilakukan oleh BRI melalui fintech wajib di-cover oleh asuransi kredit sesuai dengan kesepakatan dengan fintech,” ucapnya pada Bisnis, Kamis (28/9/2023).

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan total penyaluran kredit Bank Mandiri melalui kerja sama dengan perusahaan digital dan Fintech P2P Lending mencapai Rp3,09 triliun. 

Dana ini tersalurkan untuk 227.000 debitur. Meski tak merinci lebih banyak, akan tetapi kabar terbaru menyebutkan Bank Mandiri telah bekerja sama dengan startup perikanan PT Rantai Pasok Teknologi (FishLog) pada Rabu (20/9/2023). 

Menariknya, berbeda dengan BRI dan Bank Mandiri, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) justru masih terus meninjau kembali kerja sama penyaluran kredit melalui peer to peer (P2P) lending. 

Tercatat, hingga Juni 2023, keduanya belum ada data portofolio aktif P2P lending di BCA. 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan, hal ini lantaran pada prinsipnya BCA senantiasa berkomitmen mengutamakan prinsip kehati-hatian dan selaras dengan risk appetite di setiap pengambilan keputusan dalam menyalurkan kredit.  

“Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) BCA secara keseluruhan terjaga dengan baik yang tercatat sebesar 1,9 persen di semester I/2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya,” katanya pada Bisnis, Kamis (28/9/2023).

Hera pun menuturkan, pihaknya memang secara saksama mencermati dan mengukur risiko kredit secara berkala untuk memastikan tidak adanya kenaikan risiko yang signifikan. 

Aksi yang sama juga dilakukan oleh Maybank Indonesia yang memilih tidak bermitra dengan platform P2P lending dalam penyediaan produk pembiayaan konsumen.

“Kami punya unit langsung, seperti WOM Maybank Finance, personal loan dan credit card, masih di sana areanya, kami lakukan secara langsung tanpa partner P2P dan NPL terus terjaga,” ucapnya pada Bisnis beberapa waktu lalu

Lebih lanjut, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin tak menutup mata soal sejumlah bank yang enggan memanfaatkan model channeling ini dalam produk pembiayaan mereka karena beberapa pertimbangan, termasuk berbagi risiko dan manfaat dengan platform P2P lending.

“Anggaplah bank ini sudah banyak segmen mereka variatif, maka pertanyaannya ngapain kerja sama? mereka enggak kesulitan kok. Bahkan, justru mereka bisa membangun ekosistem sendiri,” tambahnya

Bahkan, Amin memproyeksikan tren pembiayaan kepada P2P lending bakal melandai, apabila rasio kredit bermasalah kian membengkak.

Sementara itu, terkait kinerja industri fintech P2P lending sendiri masih mengalami pertumbuhan outstanding pembiayaan sebanyak 22,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp55,98 triliun pada Juli 2023

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK Agusman mengatakan regulator terus memantau 23 penyelenggara pinjol dengan kredit macet tinggi

“OJK juga telah memberikan surat pembinaan dan meminta mengajukan action plan perbaikan pendanaan macet,” kata Agusman dalam jawaban tertulis pada awal bulan lalu (7/9/2023

Agusman menambahkan OJK selanjutnya akan memonitor pelaksanaan action plan tersebut dengan ketat. Apabila kondisinya lebih buruk, dia menambahkan regulator akan melalukan tindakan pengawasan lanjutan

Nantinya OJK mengenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran dan mengacu pada ketentuan dimaksud. Menurutnya pengenaan sanksi telah diatur sesuai dengan POJK.  

“Tentunya tindakan supervisory action dilakukan oleh OJK dalam rangka mitigasi,” katanya.  Dari sisi permodalan, OJK mencatat ada sebanyak 76 pemain fintech P2P lending yang telah memenuhi ketentuan ekuitas minimum pada Juli 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper