Bisnis.com, JAKARTA — Porsi nasabah asuransi usia produktif mulai mendominasi di sejumlah perusahaan asuransi jiwa. Sama halnya dengan perusahaan asuransi jiwa PT Sun Life Indonesia.
VP Branding, Communications, & Client Experience Sun Life Indonesia Kaiser Simanungkalit mengatakan bahwa profil nasabah yang dimiliki perusahaan sangat beragam. Profil ini didukung dengan keberagaman solusi perlindungan yang kami miliki sesuai dengan tahapan kehidupan keluarga Indonesia.
“Secara garis besar, nasabah kami masih didominasi oleh kategori usia produktif dan ini merupakan tren yang sudah kami antisipasi selama ini,” ungkap Kaiser kepada Bisnis, Kamis (5/10/2023).
Kaiser menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorongnya karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi usia kerja terbesar di dunia. Dia menuturkan bahwa kekayaan individu terus bertumbuh dengan jumlah kekayaan per orang dewasa terus berlipat, bahkan meningkat empat kali lipat sejak 2000 silam.
Dalam hal premi, Kaiser menuturkan Sun Life Indonesia memiliki beragam solusi perlindungan di setiap tahapan kehidupan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, sehingga premi yang tersedia akan berbeda-beda di setiap individu.
“Oleh karena itu, kami selalu mengimbau calon nasabah kami untuk berkonsultasi dengan tenaga pemasar kami untuk menentukan produk perlindungan yang sesuai dengan tahapan kehidupannya sebelum membeli,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menilai nasabah usia muda perlu memiliki asuransi jiwa, sebab banyak risiko yang harus generasi muda saat ini pertimbangkan, misalnya risiko kehilangan pekerjaan karena PHK, risiko kesehatan yang tidak memungkinkan tulang punggung keluarga untuk bekerja, hingga persiapan akhir tua saat memasuki usia pensiun.
“Jangan sampai karena kurangnya persiapan untuk menghadapi beragam risiko tersebut mengganggu perencanaan keuangan dan menghambat kemapanan finansial kita di hari tua,” sambungnya.
Kaiser menyatakan Sun Life Indonesia selalu mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk memeriksa kembali perencanaan keuangan dan solusi perlindungan yang dimiliki secara berkala. Sebab, sejumlah langkah ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian yang bisa terjadi kapan saja.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) juga menyampaikan bahwa telah terjadi pergeseran porsi nasabah usia muda di BCA Life sejak Februari 2022.
Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan bahwa anak muda sudah mulai memikirkan perencanaan keuangan untuk masa depan mereka dengan baik. Oleh karena itu, BCA Life percaya bahwa potensi pasar anak muda terbuka lebar.
BCA Life menyebut potensi pasar ini juga sejalan dengan perkembangan karir dan daya beli anak muda ke depannya. “BCA Life menargetkan porsi anak muda akan meningkat signifikan dari seluruh portofolio BCA Life sampai dengan akhir 2025,” kata Christine kepada Bisnis.
Menurut Christine, gencarnya literasi keuangan yang ditujukan kepada anak muda membuat kesadaran anak muda semakin baik akan pentingnya memiliki perlindungan asuransi.
“Kami di BCA Life gencar melakukan inovasi digital guna menyasar lebih banyak nasabah, khususnya kalangan muda sekaligus untuk lebih dekat dengan nasabah kami,” ujarnya.
Christine mengatakan bahwa segmen anak muda adalah segmen yang masih mulai bekerja dan membutuhkan perlindungan murni, sehingga premi yang dibayarkan anak muda adalah premi-premi terjangkau.
Adapun, BCA Life mencatat pertumbuhan premi dari kalangan muda terdapat peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. “Saat ini penerimaan premi BCA Life didominasi oleh generasi Millenial, X, dan baby Boomer,” ungkapnya.
Senada, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) juga mencatat proporsi nasabah usia muda terus bertumbuh. Bahkan, Generali Indonesia optimistis proporsi nasabah usia muda masih akan terus bertumbuh.
CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan bahwa proyeksi tersebut didorong karena nasabah usia muda semakin terbukanya informasi akan pentingnya asuransi sebagai bagian dari perencanaan keluarga yang terus sejalan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat, khususnya di kaum muda.
“Di Generali sendiri, selain menghadirkan berbagai produk-produk inovatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, kami juga terus aktif melakukan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya proteksi asuransi melalui para agen ataupun melalui media komunikasi lainnya,” jelas Edy kepada Bisnis.
Edy menyampaikan bahwa Generali Indonesia juga melakukan kerja sama dengan menjangkau komunitas-komunitas secara langsung memberikan edukasi. Selain itu, untuk terus menjangkau semakin banyak masyarakat, pihaknya memiliki program rutin GenTalks yang bisa diikuti oleh siapapun.
“GenTalks akan membahas isu-isu kesehatan dan gaya hidup terkini agar masyarakat bisa mendapatkan informasi jelas dari para ahli sekaligus mengedukasi tentang pentingnya asuransi saat ini,” pungkas Edy.