Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich Topas Life (Zurich Life) mengungkap tantangan yang dihadapi industri asuransi salah satunya masih belum meratanya tingkat penetrasi di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Zurich Life Richard Ferryanto mengungkap bahwa strata ekonomi masyarakat di kota besar dan kecil cukup berbeda. Selain itu, tingkat literasi masyarakat akan pentingnya asuransi juga masih rendah.
“Kami sebagai perusahaan asuransi jiwa bersama perusahaan lain yang di industri selalu senantiasa melakukan edukasi ke nasabah,” kata Richard di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Richard mengatakan bahwa ada tiga pilar yang pihaknya terapkan. pertama adalah pengembangan kanal distribusi. Untuk mejangkau lebih banyak masyarakat, Richard bahwa keagenan dan mitra perlu ditingkatkan.
Selain jumlah, dia juga mengatakan peningkatan kualitas agen dan mitra juga diperlukan untuk bisa memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat terkait produk asuransi. Kedua yang tidak kalah penting, Richard mengatakan bahwa Zurich Life juga terus berinovasi. Adapun inovasi tersebut diterapkan pada produk yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
“Zurich sendiri terus menerus melakukan research [riset] dan juga terus bekerja sama dengan regulator bagaimana menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang,” katanya.
Baca Juga
Sedangkan ketiga, Richard mengatakan pihaknya juga melakukan simplifikasi, supaya produk asuransinya bisa lebih dicintai dan mudah diakses. Melalui tiga pilar tersebut, Richard mengatakan pihaknya yakin dapat terus mengembangkan pasar dan melayani lebih banyak lagi nasabah.
Zurich Life Bidik Kota Tier
Chief Agency Officer Zurich Life Banie Zulvanshah Alman mengungkap bahwa untuk saat ini Zurich Life masih berfokus pada kota tier pertama.
Adapun kota tier pertama diklasifikasi sebagai kota metropolitan antara lain DKI Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Kendati demikian, Banie mengatakan bahwa masih ada kemungkinan pihaknya mengembangkan bisnis ke kota tier kedua atau area rising urbanities.
“Kami fokus pada kota-kota Tier 1, kemudian kami kembangkan bisnis ke kota Tier 2. Ini dilakukan tentu dengan kerja sama melalui distribusi keagenan dan kanal yang lain,” kata Banie.