Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO DanaRupiah Entjik S. Djafar Jabat Ketua Umum AFPI 2023-2026

CEO DanaRupiah Entjik S. Djafar resmi terpilih dan menjabat Ketua Umum AFPI periode 2023-2026.
Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar (kanan) bersama dengan Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr. (tengah) dan Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah (kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/10/2023). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar (kanan) bersama dengan Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr. (tengah) dan Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah (kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/10/2023). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA CEO DanaRupiah Entjik S. Djafar terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) periode 2023—2026. Entjik terpilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar Kamis, 5 Oktober 2023. 

Entjik sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Literasi, Edukasi dan Riset AFPI periode 2020—2023. Dia menggantikan Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum AFPI periode 2020—2023.

"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholders yang terlibat dalam Munas AFPI 2023 yang mempercayakan tongkat kepengurusan AFPI untuk tiga tahun kedepan,” kata Entjik dalam keterangan resmi dikutip, Minggu (8/10/2023). 

Entjik mengaku siap menjalankan mandat dalam mempercepat digitalisasi Usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta membenahi industri fintech peer to peer (P2P) lending untuk meningkatkan perannya bagi perluasan akses pembiayaan kepada masyarakat unbanked dan underserved. 

Meskipun menurutnya tidak mudah menjalankan amanah tersebut, lantaran banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar industri fintech P2P lending dapat meningkatkan perannya bagi pemulihan ekonomi nasional melalui akses pembiayaan digital. 

Terutama terkait dengan literasi masyarakat terkait pembiayaan digital, pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat. 

“Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan akses keuangan digital sesuai dengan peran fintech P2P lending, serta agar lebih melek akan keberadaan fintech lending legal berizin OJK [Otoritas Jasa Keuangan] sehingga terhindar dari jerat pinjol ilegal,” ungkapnya. 

Munas AFPI 2023 juga merombak susunan Dewan Pengawas yang semula tiga orang menjadi lima orang, sekaligus merumuskan sejumlah hal terkait struktur keorganisasian seperti revisi Anggaran Dasar dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta rencana strategis AFPI dalam beberapa periode kedepan. 

Adapun, susunan Dewan Pengawas yang baru terdiri dari Komisaris Utama & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan, Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Komisaris Utama & Co-Founder TokoModal, Vega Chris Antonius, Komisaris & Founder Lumbung Dana Rico Rustombi Presiden dan Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. 

Dalam Munas AFPI 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman pun mengimbau industri fintech P2P lending untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan mengingat beberapa hal belakangan ini yang menutupi kontribusi positif yang sudah dilakukan. 

“AFPl dan seluruh pelaku di industri P2P lending harus segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Pengurus AFPI yang baru tentunya perlu terus meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga hal-hal negatif dapat segera diatasi dan peran penting P2P lending dalam perekonomian menjadi semakin nyata dan diakui oleh masyarakat,” kata Agusman.

Berdasarkan data OJK per Agustus 2023, total outstanding pendanaan industri fintech P2P lending sebesar Rp53,12 triliun atau tumbuh 12,4 persen year-on-year (yoy) dengan jumlah rekening pengguna sebanyak 120,88 juta. 

Sementara total akumulasi penyaluran pendanaan sampai dengan Agustus 2023, industri P2P lending telah mampu menyalurkan pendanaan mencapai Rp677,51 triliun sejak lahirnya industri ini.

Per Januari—Agustus 2023, fintech P2P lending telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp58,30 triliun atau 37,89 persen dari total penyaluran pendanaan industri khusus kepada sektor produktif termasuk UMKM. 

Pada posisi akhir Agustus 2023, total outstanding pendanaan industri P2P lending yang disalurkan kepada UMKM sebesar Rp19,40 triliun atau 36,52 persen dari total outstanding pendanaan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper