Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) melaporkan telah menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat inklusi sebesar Rp11,9 triliun dalam 9 bulan pertama 2023. Dari penyaluran ini, perusahaan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp1 triliun.
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program demi memperkuat kapasitas masyarakat inklusi, termasuk pada pelaku usaha ultra mikro Indonesia.
“Meski kondisi masih cukup menantang, kami berkomitmen untuk menjadi bank yang sehat. Tercatat di kuartal ini, mayoritas rasio-rasio penting Bank masih berada di atas industri. Di sisi lain, kami terus menggulirkan program untuk memperkuat kapasitas masyarakat inklusi sebagai wujud komitmen Bank dalam mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia menjadi lebih berarti,” ungkapnya.
Adapun, BTPN Syariah mencatat return of asset (RoA) 7,8% serta rasio kecukupan modal (CAR) pada 49,7%. Dia menyebut capaian ini di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah, di mana per Juni 2023 RoA dan CAR sebesar 2,08% dan 25,35%.
Sementara pencapaian pembiayaan merupakan langkah perusahaan dengan hadir di sentra UMKM. Dengan program pendampingan, BTPS berupaya memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat inklusi. Tercatat, lebih dari 1.600 mahasiswa dari 258 universitas di 20 provinsi di Indonesia terlibat menjadi fasilitator dalam program Bestee Tepat (Bersama Berdaya Sahabat Tepat Indonesia).
Nantinya, Bank juga akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam program pendampingan masyarakat inklusi yang terukur dan berkelanjutan.
Baca Juga
Sampai dengan akhir semester pertama 2023, BTPS memiliki 15 cabang dan 44 kantor fungsional operasional. Sentra operasi ini didukung 13.912 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% total kecamatan di Indonesia.