Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih CIMB Niaga Auto Finance Meningkat 9,7%

Ekuitas CIMB Niaga Auto Finance menguat menjadi Rp1,9 triliun atau meningkat 12,2% dibandingkan per September 2022.
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatakan jumlah laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp316 miliar. Angka tersebut meningkat 9,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp288 miliar. 

Dikutip dari laporan keuangan CNAF, Senin (6/11/2023) jumlah laba sebelum pajak penghasilannya mencapai Rp377 miliar atau meningkat 2,4% dari sebelumnya yang hanya Rp288 miliar. 

Dari sisi jumlah aset perusahaan memilki Rp8,32 triliun pada kuartal III/2023. Angka tersebut meningkat 30% apabila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni  Rp6,4 triliun. 

Jumlah liabilitas yang ditanggung yakni Rp6,3 triliun per September 2023. Angka tersebut meningkat 36,8% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp4,62 triliun. 

Ekuitas perusahaan menguat menjadi Rp1,9 triliun atau meningkat 12,2% dibandingkan per September 2022 yang hanya Rp1,7 triliun. 

Dari sisi pembiayaan, CNAF telah membukukan mencatatkan pembiayaan baru Rp2,22 triliun pada kuartal III/2023. Angka tersebut meningkat 22% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya Rp1,82 triliun. 

Pembiayaan baru juga tercatat meningkat 9% apabila dibandingkan dengan posisi Juni 2023 yakni Rp2,04 triliun.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman sebelumnya mengungkap pembiayaan baru perusahaan didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana. 

Sampai September 2023, dua segmen tersebut menyumbangkan 75% dari total pembiayaan, atau meningkat 9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. Tingkat Non Performing Financing (NPF) perusahaan masih terjaga pada level 1,26 persen per September 2023. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022 yakni 1,40 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper