Mengutip laporan keuangan yang tersaji di laman resminya, Kamis (9/11/2023), peningkatan laba bersih Asuransi Astra ditopang dari pendapatan premi yang meningkat 23,97% yoy dari Rp4,17 triliun per September 2022 menjadi Rp5,17 triliun per September tahun ini.
Sedangkan jumlah premi bruto Asuransi Astra tumbuh 19,48% yoy menjadi Rp4,5 triliun dari sebelumnya senilai Rp3,76 triliun. Di sisi lain, beban klaim bruto yang dibayar perusahaan menanjak 17,99% yoy dari Rp2,02 trilun menjadi Rp2,38 triliun.
Perusahaan juga mencatat hasil investasi tumbuh tipis 2,41% yoy. Alhasil, hasil investasi perusahaan naik menjadi Rp635,36 miliar dari semula hanya Rp620,41 miliar.
Sepanjang tahun berjalan, total aset yang dimiliki Asuransi Astra Buana menguat 9,48% ytd. Aset perusahaan menjadi Rp17,1 triliun per 30 September 2023 dari posisi 31 Desember 2022 hanya Rp15,62 triliun.
Kemudian, jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan naik 12,10% ytd menjadi Rp9,83 triliun dan jumlah ekuitas meningkat 6,12% ytd menjadi Rp7,28 triliun.
Baca Juga
Beranjak ke indikator kesehatan keuangan, Asuransi Astra Buana memiliki rasio solvabilitas atau risk-based capital (RBC) sebesar 294,33% pada 30 September 2023. RBC perusahaan melampaui ketentuan minimum yang diminta regulator sebesar 120%.
Selain itu, rasio kecukupan investasi (RKI) Asuransi Astra berada di angka 182,96% dan rasio likuiditas perusahaan sebesar 188,70% per 30 September 2023.