Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankir Sumringah QRIS Bisa Dipakai di Singapura

Para bankir menyambut gembira QRIS bisa dipakai di Singapura mulai Jumat (17/11/2023).
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) telah meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran QR antarnegara antara Indonesia dan Singapura pada akhir pekan lalu, Jumat (17/11/2023). Mulai hari itu, QRIS mulai bisa dipakai di Singapura.

Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu lagi mengkonversi atau menukarkan mata uang lagi saat berbelanja di negara yang dikunjunginya, cukup dengan memindai kode QR.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan bahwa Indonesia saat ini sedang melakukan diversifikasi mata uang.

“Indonesia sudah mulai menggagas diversifikasi penggunana mata uang, yaitu dalam bentuk local currency transaction (LCT) itu adalah diversifikasi,” ungkapnya seperti dikutip dalam YouTube Bank Indonesia yang dikutip Senin, (20/11/2023)

LCT dalam hal ini melalui Asean payment connectivity untuk transaksi antarnegara, seperti yang sudah Indonesia lakukan menggunakan QRIS crossborder ataupun fast payment. 

QRIS crossborder adalah sistem pembayaran kode QR yang dapat digunakan lintas negara. Sejumlah perbankan Tanah Air pun menyambut sumringah kebijakan ini. Pasalnya, dengan implementasi yang ada, maka diperkirakan transaksi pembayaran berbasis QR lintas negara dan volume transaksi digital bakal makin meningkat.

Salah satu perbankan yang melayani transaksi QRIS di Singapura adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berharap dengan kehadiran QRIS Cross Border di Singapura dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F. Haryn mengatakan sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan nasabah untuk bertransaksi di luar negeri, pihaknya pun telah berekspansi melalui fitur QRIS cross border di BCA mobile  

“BCA juga secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik [good corporate governance], termasuk dalam melakukan proses underwriting dan verifikasi merchant QRIS sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku,” ujarnya pada Bisnis, Senin (20/11/2023).

Selain praktis, kata Hera, dengan transaksi QRIS Cross Border via BCA mobile, nominal transaksi akan dikonversikan otomatis sesuai dengan kurs BCA yang kompetitif.

Ke depan, BCA senantiasa berkomitmen untuk memperkuat ekosistem finansial serta memodernisasi infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.

Tercatat, hingga September 2023, total volume transaksi QRIS Cross Border yang diproses sistem BCA meningkat lebih dari 275% dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Sementara, untuk nilai transaksi mencapai Rp65,2 triliun hingga September 2023 atau meningkat 243% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS adalah F&B dan Fashion.

Sama seperti BBCA, Chief of Network dan Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung pun menyambut baik perluasan penggunaan QRIS antar negara tersebut. Bahkan, pihaknya membidik dapat meningkatkan transaction cross border hingga dua kali lipat. 

“Nasabah CIMB Niaga sudah bisa bertransaksi melalui OCTO Mobile di QR Nets di Singapura,” katanya pada Bisnis, Senin (20/11/2023)

Dia pun optimistis bahwa fitur ini akan diminati oleh nasabah CIMB Niaga yang berkunjung ke Singapura. “As it provides a seamless customer experience. Nasabah tidak perlu repot repot bawa mata uang asing lagi dalam bentuk cash,” ujarnya.

Saat dihubungi terpisah, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi juga menyambut positif, karena dapat memberikan alternatif pembayaran yang memudahkan bagi nasabah.

“Kami akan kami sosialisasikan kepada nasabah-nasabah kami,” katanya pada Bisnis. Tercatat, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatat pertumbuhan transaksi QR cross-border mencapai 242% dibandingkan periode yang sama 2022 (year-on-year/yoy).

Serupa, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga menjadi perseroan yang memperluas layanan pembayaran lintas negara (cross-border) dengan memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di negara Singapura melalui Super App BRImo.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan pada tahap awal, layanan QRIS cross-border dari Super App BRImo dapat digunakan untuk bertransaksi di negara Singapura. 

Dia menyebut, nasabah cukup menggunakan BRImo dengan fitur QRIS untuk melakukan pembayaran di merchant yang tersedia SGQR (Singapore Quick Respose Code).

“Digital Transformation pun terus mendorong perbankan untuk menghadirkan layanan transaksi yang lengkap hanya dengan menggunakan smartphone,” ujarnya dalam keterangan tertulis. 

Bank Mandiri & BNI 

Di sisi lain SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi meski saat ini sisi issuing BMRI masih dalam tahap pengembangan, namun dari sisi acquiring, transaksi sudah bisa diterima.

Oleh karena itu, setelah adanya peluncuran sistem QRIS di Singapura, ke depannya dipastikan transaksi menggunakan QRIS melalui Livin by Mandiri ini akan semakin meningkat. 

“Nasabah Bank Mandiri bertransaksi di Singapura mempunyai alternatif pembayaran selain menggunakan kartu debit maupun kartu kredit yaitu dengan menggunakan QRIS sebagai payment method-nya,” katanya pada Bisnis, Sabtu (18/11/2023)

Thomas menyebut, pembayaran nontunai melalui QRIS pada 2023 meningkat sangat pesat dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan transaksi pembayaran menggunakan QRIS di Livin by Mandiri per Oktober meningkat lebih dari 400% secara tahunan.

Tak mau kalah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pun menyebut dengan kebijakan baru terkait perluasan kerjasama QRIS crossborder di regional, tentunya akan memberikan kemudahan masyarakat dalam bertransaksi menggunakan QRIS. Sejauh ini, BNI pun membukukan pertumbuhan transaksi QRIS yang agresif hingga Oktober 2023.

“Dengan dibukanya QRIS di Singapura, ini juga akan meningkatkan transaksi digital WNI, dikarenakan Singapura adalah salah satu destinasi wisata favorit dan juga banyaknya WNI yang bekerja di Singapura,” jelasnya pada Bisnis. 

Lebih lanjut, dia menuturkan sejalan dengan komitmen BNI untuk terus menjadi bank transaksional pilihan bagi masyarakat, BNI bakal memperluas jaringan dan kerjasama penggunaan QRIS melalui Mobile Banking BNI dan akseptasi QRIS melalui merchant.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pun memproyeksikan potensi transaksi di Singapura akan jauh lebih besar dari dua negara terdahulu, yakni Thailand dan Malaysia.

“Potensinya cukup besar ya bila melihat kunjungan turis Indonesia ke Singapura. Bisa jadi lebih besar di Singapura, karena umumnya orang Indonesia ke Singapura untuk tujuan bisnis dan wisata lebih besar dibanding ke negara lain,” ujarnya pada Bisnis, Senin (20/11/2023). 

Sebagai informasi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa interkoneksi pembayaran QR lintas batas antara Indonesia dan Singapura ini akan mendorong pembayaran antarnegara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, khususnya bagi UMKM. 

“Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari komitmen negara anggota ASEAN pada kerja sama Konektivitas Pembayaran Regional [Regional Payment Connectivity/RPC] dan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dalam mewujudkan metode pembayaran yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (17/11/2023). 

Perry mengatakan, interkoneksi pembayaran QR antarnegara ini merupakan capaian penting dari upaya BI dan MAS dalam mendorong integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, serta meningkatkan hubungan perekonomian antara Indonesia dan Singapura.  

Dengan kenyamanan pembayaran yang meningkat, interkoneksi tersebut akan mampu memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kedua negara, khususnya usaha mikro dan kecil, melalui bertambahnya jumlah konsumen baru.  

Inisiatif ini, imbuhnya juga akan menguntungkan wisatawan kedua negara seiring kembali meningkatnya pariwisata pascapandemi, yang mana pada paruh pertama tahun 2023, terdapat 600.000 kedatangan dari Singapura ke Indonesia, dan 1,1 juta wisatawan dari Indonesia ke Singapura pada periode Januari-Juni 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper