Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Serangan Siber, BFI Finance (BFIN) Antisipasi Laba Akhir 2023 Lebih Rendah dari 2022

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan target laba secara tahunan akan sedikit dibawah di bawah 2022.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono/Bisnis-Pernita Hestin U.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono/Bisnis-Pernita Hestin U.

Bisnis.com, JAKARTA — Serangan siber yang dialami PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) atau BFI Finance pada Mei 2023 cukup berdampak untuk bisnis perusahaan. Bahkan laba perusahaan merosot 10,2% pada kuartal III/2023 menjadi Rp1,17 triliun. 

Pada September 2023, BFI Finance mampu mengantongi laba sebanyak Rp1,3 triliun. Perusahaan pun berharap bisa kembali normal seperti sebelum terjadinya serangan siber pada kuartal IV/2023. 

Namun demikian, Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, berhubung perseroan mengalami masa pemulihan pada kuartal II/2023 maupun kuartal III/2023 akibat serangan siber, maka target laba secara tahunan akan sedikit dibawah di bawah 2022. 

“Jadi mohon diantisipasi ada penurunan, tapi gapnya tidak akan lebih besar,” kata Sudjono dalam Public Expose (PE) BFI Finance, Rabu (22/11/2023).

Sepanjang 2022, BFI Finance berhasil membukukan perolehan laba sebanyak Rp1,8 triliun. Sudjono mengatakan pihaknya terus berusaha untuk mendapatkan pemulihan,  terutama dari sisi kualitas aset. Dengan demikian, bisa terjadi penurunan dari sisi pencadangan yang dibutuhkan. 

Menurut Sudjono hal tersebut akan membantu meningkatkan laba BFI Finance pada kuartal IV/2023, yang akan berdampak ke perolehan laba pada akhir 2023. Diketahui rasio biaya kredit BFI Finance mengalami peningkatan 0,8% menjadi 4,5% pada kuartal III/2023 yang berimbas pada penurunan laba. 

Peningkatan rasio biaya kredit terjadi karena adanya gangguan operasional yang terjadi bulan Mei, yang menyebabkan sistem penagihan berjalan tidak dapat dipulihkan kembali. Hal tersebut menyebabkan terjadi penanganan manual yang berdampak pada penurunan kualitas. 

Sudjono memastikan saat ini seluruh sistem sudah berhasil dipulihkan. “Diharapkan pada kuartal IV/2023 ini terjadi pemulihan yang signifikan sehingga bisa memperbaiki rasio biaya kredit sepanjang tahun 2023 ini,” ungkapnya. 

Selain itu, BFI Finance juga memproyeksikan pertumbuhan piutang neto sekitar 7—10% pada akhir 2023.  Dari sisi pendapatan juga diproyeksikan akan tumbuh sebanyak 10%. 

BFI Finance juga menargetkan pembagian dividen sebanyak 50% dari laba tahun berjalan. Perseroan memastikan tingkat Non Performing Financing (NPF) berada di bawah 2% yakni 1,5—1,6% pada akhir 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper