Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan kinerja harga saham yang moncer pada awal pekan tahun naga kayu atau 2024.
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 1,06% pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (5/1/2024) dan terparkir di level Rp9.575. Harga saham BBCA juga naik 1,86% dalam sepekan terakhir.
BBRI mencatatkan peningkatan harga saham 0,88% pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp5.750. Dalam sepekan, harga saham BBRI naik 0,44%.
Kemudian, harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 1,18% ke level Rp6.425 pada penutupan perdagangan pekan ini. Dalam sepekan, harga saham BMRI naik 4,9%.
Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memang mencatatkan penurunan harga saham 0,45% ke level Rp5.575 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Namun, harga saham BBNI naik 4,21% dalam sepekan terakhir.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam riset terbarunya menyebutkan bahwa harga saham bank-bank jumbo itu masih prospektif. Danareksa Sekuritas menempatkan peringkat overweight pada bank-bank jumbo dengan BBCA sebagai pilihan utama.
"Meskipun ada potensi perlambatan pertumbuhan pendapatan perbankan, kami tetap menempatkan peringkat overweight pada bank mengingat pertumbuhan pendapatan yang layak, prospek makro yang baik, dan potensi penurunan suku bunga," tulis Victor dan Naura dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy untuk BBCA dengan target harga Rp12.100. Lalu, BMRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp7.300. Sementara, BBNI direkomendasikan buy dengan target harga Rp7.100.
Mengacu riset terbaru Ciptadana Sekuritas, deretan bank jumbo itu pun mempunyai prospek kinerja cerah pada 2024 dengan sejumlah catatan. BBRI misalnya dinilai akan menerima manfaat dari proyeksi penurunan suku bunga acuan pada 2024.
BMRI akan terdorong oleh kinerja anak usahanya. "Sementara BBCA diperkirakan akan berada pada jalur yang tepat untuk meraih pertumbuhan pinjaman yang agresif mengingat ruang likuiditas yang sangat besar," kata Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam riset terbarunya.
Lalu, BBNI dinilai akan membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi. "BBNI juga memiliki valuasi yang paling menarik di antara bank-bank besar," kata Erni.
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy di BBCA dengan target harga di level Rp10.300 per saham. Lalu, BBRI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp6.250 per saham.
BMRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp6.550 per saham. Sementara, BBNI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp5.825.
Adapun, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bank jumbo seperti BBCA dan BMRI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.
"Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.