Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) milik konglomerat Dato Sri Tahir sedang menggelar aksi penambahan modal melalui rights issue pada bulan ini. Seiring dengan aksi rights issue, sejumlah pemegang saham terpantau melepas kepemilikannya di MAYA.
Terbaru, perusahaan asuransi jiwa asal Taiwan Chatay Life Insurance yang merupakan pemegang saham MAYA menjual sebagian sahamnya di MAYA.
Berdasarkan laporan kepemilikan aset di atas 5% PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 9 Januari 2024, Chatay melakukan transaksi penjualan saham MAYA sebanyak 1,55 juta lembar. Transaksi itu difasilitasi oleh PT Bank HSBC Indonesia.
Pada awal tahun ini, Chatay juga bergeliat menjual kepemilikan sahamnya di MAYA. Dengan rentetan transaksi tersebut, jumlah kepemilikan saham Chatay di MAYA pun susut menjadi 2,27 miliar lembar atau 19,19%. Padahal, per 31 Desember 2023, Chatay masih menggengam kepemilikan saham di MAYA 2,29 miliar atau 19,36%.
Selain Chatay, investor lain tercatat menjual saham MAYA yakni Liang Xian Ltd. Pada 19 Desember 2023 atau sepekan menjelang rights issue, Liang Xian tercatat menjual 1,35 miliar lembar saham di MAYA.
Manajemen Bank Mayapada di keterbukaan menjelaskan transaksi penjualan saham itu merupakan upaya divestasi. Persentase kepemilikan sahamnya di MAYA pun berkurang menjadi hanya 109,3 juta lembar atau 0,92% dan tidak tercatat sebagai pemegang saham di atas 5%.
Baca Juga
Liang Xian masuk di MAYA sebagai investor pada 2021. Kala itu, Liang Xian melakukan pembelian saham sebanyak 1,46 miliar lembar atau 12,39% kepemilikan saham di MAYA.
Bank Mayapada sendiri merupakan bank yang dibesut oleh konglomerat Dato Sri Tahir. Di MAYA, Tahir menggenggam kepemilikan saham di MAYA secara pribadi sebanyak 567,27 juta lembar atau 4,79%. Tahir juga menggenggam kepemilikan saham di MAYA melalui PT Mayapada Karunia sebanyak 3,53 miliar lembar atau 29,89% dan PT Mayapada Kasih 563,86 juta atau 4,77%.
Pemegang saham lainnya Galasco Investments Ltd menggenggam 1,49 miliar lembar saham atau 12,67% dan Unity Rise Ltd menggenggam 864 juta lembar atau 7,31% kepemilikan.
Adapun, aksi jual para investor Bank Mayapada itu terjadi kala MAYA menggelar rights issue awal tahun ini. Berdasarkan keterbukaan informasi, MAYA melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) XIV sebanyak-banyaknya 26,74 miliar lembar saham Seri B atau sebanyak-banyaknya 69,33% dari total modal ditempatkan atau disetor penuh.
Upaya tersebut dilakukan dilakukan Bank Mayapada untuk memperkuat bisnis.
"Seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit," tulis Manajemen MAYA.