Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI: US$3 Miliar Modal Asing Banjiri RI hingga 15 Januari 2024

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan US$3 miliar modal asing yang membanjiri RI hingga 15 Januari 2024.
Ilustrasi modal asing dalam mata uang dolar AS. Bisnis - Himawan L Nugraha.
Ilustrasi modal asing dalam mata uang dolar AS. Bisnis - Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio terus berlanjut hingga pertengahan Januari 2024.

Perry mengatakan, modal asing yang masuk atau net inflows hingga 15 Januari 2024 tercatat sebesar US$3 miliar. Tren ini seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mulai mereda.

“Tekanan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia juga berkurang. Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan mengurangi tekanan pelemahan nilai tukar di emerging market, termasuk Indonesia,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (17/1/2024).

Sementara itu, sepanjang 2023, BI mencatat net inflows di pasar keuangan domestik mencapai US$5,4 miliar. 

Perry menyampaikan bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2023 diperkirakan mencatat surplus sehingga mendukung ketahanan eksternal. 

Dia merincikan, surplus neraca perdagangan berlanjut pada Desember 2023 yang tercatat sebesar US$3,3 miliar, dipengaruhi oleh kinerja ekspor komoditas utama Indonesia yang tetap kuat, seperti batu bara serta besi dan baja. 

Perkembangan ini mendukung transaksi berjalan 2023 yang tetap sehat dan diperkirakan dalam kisaran surplus 0,4% hingga defisit 0,4% dari PDB.

Sejalan dengan itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat meningkat menjadi US$146,4 miliar, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Pada tahun 2024, Perry memperkirakan NPI tetap surplus dengan defisit transaksi berjalan yang rendah dalam kisaran defisit 0,1% sampai dengan defisit 0,9% dari PDB. 

“Sementara itu, surplus neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan berlanjut didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik,” jelas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper