Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA dan BNI Geber Pembiayaan Hijau, Realisasi Melonjak sepanjang 2023

Seiring dengan potensi pasar di Indonesia, BCA dan BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan hijau sepanjang tahun lalu.
Ilustrasi kredit hijau atau green financing. Dok Freepik
Ilustrasi kredit hijau atau green financing. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Dua bank jumbo yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah gencar menyalurkan pembiayaan hijau (green financing) sepanjang 2023. Hal ini seiring dengan potensi pasar penyaluran pembiayaan hijau di Indonesia. 

BNI mencatatkan pembiayaan berkategori hijau senilai Rp67,9 triliun sepanjang 2023, tumbuh 13,6% secara tahunan (year on year/yoy).

Pembiayaan hijau ini di antaranya disalurkan untuk energi baru terbarukan seperti hidro, solar, dan biogas sebesar Rp10,2 triliun. Terdapat pula pembiayaan untuk pencegahan polusi Rp3,9 triliun.

Direktur Risk Management David Pirzada mengatakan dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan hijaunya, BNI telah menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk empat kategori seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Di sisi lain, BNI mengoptimalkan penyaluran obligasi hijau (green bond) sebesar Rp5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan sustainability linked loan (SLL). Sampai dengan 2023, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp4,6 triliun.

David mengatakan penyaluran pembiayaan hijau BNI dilakukan sebagai upaya mendorong prinsip environmental, social, and governance (ESG) pada sektor perbankan.

"Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menetapkan target net zero emission [NZE] aktivitas operasional BNI pada 2028 dan NZE pembiayaan pada tahun 2060. BNI akan mendorong sejumlah inisiatif baik dari sisi operasional maupun pembiayaan," kata David dalam keterangan tertulis pada Jumat (26/1/2024).

Kemudian, BCA telah menyalurkan pembiayaan hijau Rp87 triliun pada 2023, naik 7% yoy. Pembiayaan hijau BCA tersalurkan ke sejumlah proyek seperti sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan Rp67,8 triliun, transportasi berkelanjutan Rp8 triliun, serta produk ramah lingkungan Rp5,3 triliun.

BCA juga telah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebanyak Rp1,27 triliun pada 2023, melonjak lima kali lipat.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penyaluran pembiayaan hijau dilakukan sebagai bentuk komitmen BCA dalam mengedepankan nilai-nilai ESG.

Selain pembiayaan hijau, upaya BCA itu diperkuat melalui inisiatif perhitungan carbon footprint yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional perseroan, sebagai basis untuk upaya penurunan emisi karbon. 

"Sepanjang 2023, BCA diestimasikan telah mengurangi emisi sekitar 3.000 ton CO2 melalui pengolahan 588 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan,” kata Jahja.

Geliatnya penyaluran pembiayaan hijau dari BCA dan BNI dilakukan seiring dengan potensinya yang besar. Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin juga mengatakan penyaluran kredit hijau di Indonesia berpotensi menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi. 

"Kontribusi kredit hijau sendiri ke Indonesia bisa tumbuh signifikan. Meskipun, saat ini masih tergolong kecil," ujarnya kepada Bisnis pada Oktober tahun lalu (22/10/2023).

Apalagi, penyaluran kredit hijau saat ini dalam tren tumbuh positif. "Peluangnya terbuka lebar. Di satu sisi jadi model bisnis baru bagi lembaga jasa keuangan, termasuk bank. Sekarang pun mengemuka secara global isu ESG [environmental, social, and governance] dan jadi tren. Proses percepatan kredit hijau ini harusnya jadi menarik," tutur Amin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper