Bisnis.com, JAKARTA -- Ramai kabar bank bangkrut di Indonesia pada awal 2024 yang kesemuanya merupakan bank perekonomian rakyat (BPR). Tak hanya kabar bangkrut, BPR juga mencatatkan kinerja keuntungan yang jeblok.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPR mencatatkan laba sebesar Rp1,94 triliun pada 2023, merosot 38,65% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada tahun sebelumnya Rp3,16 triliun.
Dari sisi rasio profitabilitas, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BPR juga jeblok, turun dari 15,39% pada 2022 menjadi 8,74% pada 2023.
ROE menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. Apabila ROE bank susut, maka semakin turun kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) BPR juga turun dari 1,74% pada 2022 menjadi 1% pada 2023.
Semakin susut ROA, maka semakin turun kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Baca Juga
Akan tetapi, dari sisi intermediasi, BPR telah menyalurkan kredit Rp140,78 triliun pada 2023, tumbuh 8,88% yoy. Aset BPR pun naik 6,95% yoy menjadi Rp194,98 triliun pada 2023.
Meskipun, BPR mencatatkan pemburukan kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) membengkak dari 7,89% pada 2022 menjadi 9,87% pada 2023.
Pada sisi pendanaan, BPR telah meraup tabungan hingga giro dari masyarakat (DPK) sebesar Rp158,79 triliun pada 2023, naik 8,65% yoy.
Di tengah jebloknya kinerja keuntungan BPR, ramai kabar BPR bangkrut di Indonesia. Sepanjang tahun lalu atau pada 2023 terdapat empat kasus bank bangkrut, di mana kesemuanya merupakan BPR.
Deretan bank bangkrut pada 2023 itu yakni BPR Persada Guna, BPR Indotama UKM Sulawesi, BPR Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM), dan Perumda BPR KRI.
Tahun ini pun ramai kabar bank bangkrut. Total sudah ada lima bank bangkrut pada tahun ini yang kesemuanya merupakan BPR. Padahal, 2024 baru berjalan dua bulan. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 127 bank bangkrut di Tanah Air.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan maraknya BPR yang bangkrut disebabkan oleh tindakan fraud. Otoritas pun menaruh perhatian terhadap industri BPR. Pada tahun ini, OJK akan meluncurkan road map BPR.
"Kita dorong BPR agar kinerjanya bagus dan terus tumbuh, serta memberikan layanan ke UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] dan lainnya," kata Dian dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Selasa (20/2/2024).
Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah juga mengatakan BPR yang dicabut izinnya oleh OJK, bukan karena alasan bisnis, tetapi karena adanya fraud. "Semua pelaku Industri saya yakin tidak pernah mengharapkan atau menginginkan bisnisnya ditutup karena ada tindakan yang merugikan bank," ujar Tedy.
Sementara, dari sisi kinerja pada 2023, Tedy mengatakan BPR menghadapi berbagai tantangan. Dalam hal kredit bermasalah misalnya, BPR menghadapi tantangan kebijakan restrukturisasi Covid-19.
"Beberapa pelaku industri telah mengurangi kredit-kredit restrukturisasi sebagai akibat adanya relaksasi covid-19, sehingga kredit yang ada telah dinormalisasi, akibatnya terjadi kenaikan NPL," ujarnya.