Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp37,92 triliun per Desember 2023. Nilai transaksi tersebut naik 12,58% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp33,68 triliun.
Secara terperinci, nilai transaksi kartu kredit tersebut terbagi menjadi dua komponen, yakni nilai transaksi tunai dan nilai transaksi belanja, yang masing-masing di dalamnya terdapat komponen domestik dan internasional.
Ini kian menandakan bahwa bisnis kartu kredit masih terus bertumbuh di tengah gempuran ragam produk keuangan inovatif seperti beli sekarang bayar nanti atau paylater.
Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia, nilai transaksi tunai kartu kredit didominasi oleh komponen nilai transaksi belanja yang mencapai Rp37,21 triliun. Sisanya, yakni Rp709 miliar merupakan nilai transaksi tunai pada Desember 2023
Kenaikan tidak hanya tidak terjadi nilai transaksi, melainkan juga pada volume transaksi kartu kredit yang ikut tumbuh 13,74% secara tahunan. Volume tersebut naik menjadi 36,61 juta transaksi, dari yang sebelumnya 32,18 juta transaksi.
Baca Juga
Jika dilihat berdasarkan wilayah di Indonesia, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi baik secara volume dan nilai transaksi kartu kredit yang masing-masing mencapai 20,88 juta transaksi dan Rp21,2 triliun.
Dari pelaku perbankan, General Manager Divisi Bisnis Kartu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Grace Situmeang mencatatkan pencapaian bisnis kartu kredit pada 2023 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dari sisi volume transaksi.
“BNI kartu kredit bertumbuh sekitar 20% secara tahunan, sedangkan dari sisi outstanding pinjaman kartu kredit BNI bertumbuh diatas 13% yoy,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (27/2/2024)
Pada saat dihubungi terpisah, Department Head of Premium Partnership BNI Card Business Prilyanti Maulydia menyebut salah satu fokus BNI saat ini menyasar anak muda, sehingga perbankan terus menawarkan solusi yang sesuai kebutuhan dan tren yang ada.
“Banyak generasi muda yang apply enggak mau ribet. Jadi, kita [BNI] semuanya melalui digital akuisisi, kecepatan approval [kartu kredit] itu menjadi inovasi kita,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu,
Di sisi lain, Maudy menilai kartu kredit kian bertumbuh seiring dengan bangkitnya tren perjalanan pascapandemi yaitu aktivitas traveling.
Kemudian, SVP Credit Card Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Erin Young menyebut pada tahun 2023, Bank Mandiri mencatat kenaikan bisnis kartu kredit hingga sebesar 18%.
Menurutnya, pencapaian ini didukung antara lain oleh keberhasilan perseroan melakukan akuisisi nasabah baru sehingga jumlah pemegang kartu kredit Bank Mandiri naik 30%.
“Tak hanya itu, Bank Mandiri juga mencatat peningkatan penggunaan Mandiri Kartu Kredit, yang tercermin pada kenaikan volume bisnis sebesar 27% dan kenaikan jumlah transaksi sebesar 31% secara year on year,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (27/2/2024)
Kartu Kredit Bank Mega
Lebih lanjut, salah satu pemain bank swasta PT Bank Mega Tbk. (MEGA) optimistis dapat mencatatkan perkembangan bisnis kartu kredit yang pesat tahun ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mega Diza Larentie menyebut ada sejumlah faktor yang membuat bisnis kartu kredit perseroan meningkat hingga 20%.
“Memang kalau ada festive season, customer itu aktif untuk shopping ya. Setelah imlek, tidak lama lagi langsung Ramadan. Sektor yang tumbuh pesat itu ritel dan yang berhubungan dengan travelling,” ujarnya dalam agenda Mega Travel Fair, Jumat (23/2/2024).
Sementara untuk target penambahan nasabah kartu kredit, Diza memperkirakan Bank Mega kerap meraih 10.000 pengguna baru dalam sebulan. Oleh karena itu, pihaknya menarget selama setahun ada 120.000 pengguna kartu kredit baru tahun ini.
Di tengah perseroan yang agresif dalam menjaring pertumbuhan kartu kredit, pihaknya juga terus menjaga kualitas portofolio segmen ini.
“Kita melakukan akuisisi [nasabah] di tempat-tempat yang memang segmennya bagus. Karena kita kan punya ekosistem, jadi kita lebih banyak melakukan akuisisi di ekosistem kita,” tuturnya.