Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai iklim investasi bagi investor luar negeri terhadap sektor perbankan Indonesia tetap menarik di tengah dinamika dan persaingan yang kompetitif. Regulator pun menyiapkan sederet langkah antisipasi
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Edina Rae, menyebut faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil, jumlah populasi yang besar, dan peluang inovasi serta ekspansi, termasuk di bidang digital banking, financial technology (fintech), dan inklusi keuangan, tetap menarik bagi investor asing.
“OJK secara berkala menerima berbagai permohonan izin dari investor asing, termasuk yang ingin memperkuat permodalan bank melalui right issue,” kata Dian dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu yang dikutip Minggu (14/4/2024)
Alhasil, evaluasi ketat pun dilakukan untuk memastikan kontribusi positif investor asing terhadap sektor perbankan dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Menurutnya, kebijakan dan regulasi bakal terus disempurnakan untuk menjaga keseimbangan antara mengundang investasi dan memastikan kestabilan serta integritas sistem keuangan, termasuk aturan tentang batasan kepemilikan, transfer teknologi, dan penguatan kapasitas lokal.
Secara keseluruhan, bank asing di Indonesia menunjukkan kinerja yang positif, baik dari total aset, dana pihak ketiga (DPK) hingga kredit.
Baca Juga
Tercatat, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kelompok kantor cabang bank luar negeri (KCBLN) telah meraup aset Rp554,27 triliun per Desember 2023, aset bank asing itu naik 5,94 % secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun, kredit KCBLN mencapai Rp174,34 triliun per Desember 2023 dibanding tahun sebelumnya Rp182,95 triliun pada Desember 2022.
Kemudian, raihan simpanan dana mencapai Rp234,68 triliun, naik 13,63% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp206,53 triliun pada Desember 2022
Sebagai konteks, pada tahun lalu sejumlah investor asing rajin menyuntikan permodalan melalui skema right issue terhadap bank-bank di Indonesia. Industrial Bank of Korea yang mengendalikan PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menyuntikkan dana setoran modal senilai Rp1 triliun pada tahun lalu.
PT KB Bukopin Tbk. (BBKP) juga telah mendapatkan guyuran modal Rp8,02 triliun dari pengendalinya asal Korea Selatan, KB Kookmin Bank Ltd. pada tahun lalu. Suntikan modal itu menjadi bagian dari keterlibatan KB Kookmin Bank dalam aksi right issue BBKP sebanyak 119,99 miliar saham baru dengan total nilai transaksi mencapai Rp11,99 triliun.
Tahun ini, bank besutan korporasi keuangan asal Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) yakni PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) juga bersiap mempertebal modal melalui right issue sebanyak 2,58 miliar lembar saham.