Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah masih dalam tren melemah dan kembali mencapai level di atas Rp16.200 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa bank sentral akan terus memastikan stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini disampaikannya dalam sidang International Monetary Fund-World bank di Washington DC, Amerika Serikat.
“Kami terus memastikan stabilitas Rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Perry, mengutip keterangan resmi, Jumat (19/4/2024).
Perry menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Hal ini, jelas dia, ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dan terkoordinasi erat.
Perry mengatakan, untuk memperkuat ketahanan eksternal, komitmen kuat BI untuk stabilitas nilai tukar menjadi bagian penting.
Baca Juga
Oleh karena itu, upaya stabilisasi, melalui pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operası moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, kata Perry akan mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Bisnis mencatat, pada perdagangan hari ini (19/4), rupiah dibuka melemah 0,52% ke Rp16.263 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat pada level 106,32.
Beberapa mata uang kawasan Asia juga dibuka melemah, diantaranya dolar Singapura yang turun 0,19%, dolar Taiwan turun 0,47%, won Korea Selatan turun 1,26%, peso Filipina turun 0,62%, dan yuan China turun 0,05%.