Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) meraup laba bersih Rp111,48 miliar pada kuartal I/2024, naik 23,19% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp90,49 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, peningkatan laba bank didorong oleh raupan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 10,97% yoy menjadi Rp263,12 miliar pada kuartal I/2024.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank digital ini pun naik dari 8,22% pada Maret 2023 menjadi 8,97% per Maret 2024.
Pendapatan lainnya juga melesat lebih dari empat kali lipat atau 373% yoy menjadi Rp29,4 miliar pada kuartal I/2024.
Selain itu, peningkatan laba bank terjadi di tengah penyusutan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari Rp3,94 miliar per Maret 2023 menjadi Rp2,51 miliar pada Maret 2024.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun menurun dari 64,12% pada pada Maret 2023 menjadi 61m08% pada Maret 2024. Semakin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga
Rasio profitabilitas BNLI pun membaik jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on esser/ROA) yang naik dari 3,83% pada Maret 2023 menjadi 4,69% pada Maret 2024. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan meningkat.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik dari 5,65% pada Maret 2023 menjadi 6,65% pada Maret 2024. Artinya, semakin meningkat kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Akan tetapi, Allo Bank mencatatkan penurunan kredit 4,68% yoy menjadi Rp6,83 triliun pada kuartal I/2024. Meskipun, aset bank tetap naik 5,55% yoy menjadi Rp12,74 triliun pada kuartal I/2024.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) BBHI meningkat dari 0,05% pada Maret 2023 menjadi 0,39% pada Maret 2024. NPL net juga naik dari 0,03% menjadi 0,24%.
Dari sisi pendanaan, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,31 triliun pada kuartal I/2024, naik 3,7% yoy. Bahkan, dana murah atau current account saving account (CASA) Allo Bank melesat 60,71% yoy menjadi Rp608,08 miliar pada kuartal I/2024.