Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Asuransi Kesehatan Tembus Rp5,96 Triliun per Kuartal I/2024

AAJI mencatat pada periode Januari—Maret 2024, klaim kesehatan asuransi jiwa meningkat 29,6% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp5,96 triliun.
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta./ Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta./ Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pada periode Januari—Maret 2024, klaim kesehatan asuransi jiwa meningkat 29,6% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp5,96 triliun. Pada periode yang sama pada tahun sebelumnya klaim kesehatan yang dibayarkan industri asuransi jiwa mencapai Rp4,6 triliun. 

“Klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni 29,4% dengan total nilai sebesar Rp5,96 triliun,” kata Ketua Bidang Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI Fauzi Arfan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/5/2024). 

Fauzi mengungkap hal tersebut berbanding terbalik dengan total klaim yang dibayarkan industri asuransi jiwa yang cenderung menurun. Secara total, pada periode Januari— Maret 2024,  industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim sebanyak Rp42,93 triliun. Angka tersebut menurun 5,8% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp42,93 triliun.

Fauzi menyebut penurunan total klaim ini disebabkan oleh menurunnya pembayaran untuk klaim meninggal dunia, nilai tebus (surrender) dan klaim lainnya. Klaim kesehatan sendiri turun 10,7% yoy menjadi Rp2,58 triliun dari sebelumnya Rp2,89 triliun pada kuartal I/2023. Kemudian klaim surrender turun 22,4% yoy menjadi Rp20,80 triliun dari sebelumnya Rp26,80 triliun pada kuartal I/2023. 

Secara rinci, porsi terbesar dari klaim asuransi kesehatan ada pada produk individu yang total klaimnya mencapai Rp3,89 triliun, meningkat 34% yoy dibandingkan Rp2,9 triliun pada kuartal I/2023. Untuk klaim asuransi kesehatan kumpulan tercatat naik 21% yoy menjadi Rp2,07 triliun dari sebelumnya Rp1,7 triliun. 

Untuk mengatasi tren peningkatan klaim kesehatan tersebut, Fauzi mengungkap AAJI turut mengambil langkah-langkah seperti meninjau kerja sama dengan rumah sakit (RS), mengevaluasi produk dan premi berdasarkan pengalaman klaim, serta memfasilitasi diskusi antar perusahaan anggota AAJI.

Lebih lanjut, industri asuransi jiwa mendukung langkah OJK yang telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperkuat ekosistem kesehatan melalui produk dan layanan asuransi kesehatan yang berkualitas.Sejalan dengan itu, AAJI sedang mengkaji pembentukan metode pertukaran informasi antar perusahaan anggota untuk mewujudkan sektor kesehatan yang lebih transparan, akuntabel dan efisien.

“Menanggapi harapan OJK akan adanya transparansi di sektor asuransi kesehatan dan produk asuransi lainnya. AAJI tengah mempelajari pembentukan pusat data dengan tetap mengedepankan keamanan data nasabah. Kami berharap adanya pusat data ini dapat meminimalisir terjadinya fraud dan mempermudah proses underwriting di perusahaan asuransi,” tandas Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper