Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) alias OCBC Indonesia telah selesai mengakuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) pada bulan lalu. Kemudian, OCBC Indonesia akan menjalankan penggabungan atau merger PTBC yang ditarget rampung 1 September 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Commonwealth akan menggabungkan diri dengan OCBC Indonesia. Kemudian, OCBC Indonesia akan menjadi perusahaan penerima penggabungan.
Adapun, setelah penggabungan menjadi efektif, OCBC Indonesia akan tetap menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam menjalankan penggabungan, kedua bank harus memenuhi berbagai ketentuan, di antaranya baik OCBC Indonesia dan PTBC wajib memperoleh seluruh persetujuan yang diperlukan dari masing-masing pemegang sahamnya.
Selain itu, kedua bank mesti memenuhi ketentuan tidak adanya kreditur yang tidak menyetujui rencana penggabungan. Sementara, kewajiban terhadap para kreditur OCBC Indonesia dan PTBC yang tidak menyetujui rencana penggabungan tersebut harus dipenuhi.
"Penggabungan ini diperkirakan akan efektif pada 1 September 2024 atau tanggal lain yang disetujui oleh OCBC dan PTBC," tulis Manajemen OCBC Indonesia di keterbukaan informasi pada Selasa (11/6/2024).
Baca Juga
Adapun, sebelumnya kedua bank akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). OCBC Indonesia akan menggelar RUPSLB pada 10 Juli 2024. Lalu, RUPSLB PTBC akan dilaksanakan pada 2 Agustus 2024.
Bank Commonwealth Indonesia/Istimewa
Berdasarkan ketentuannya, setelah penggabungan, aset, liabilitas, dan ekuitas dari perusahaan yang menggabungkan diri akan beralih kepada perusahaan penerima penggabungan. Selanjutnya, status badan hukum PTBC akan berakhir karena hukum tanpa dilakukan likuidasi terlebih dahulu.
Selain itu, semua aktivitas, kegiatan usaha, operasional usaha, tagihan-tagihan, hak dan kewajiban juga beralih karena hukum dari PTBC kepada OCBC.
Sebelumnya, OCBC Indonesia telah merampungkan proses akuisisi terhadap PTBC. Dengan demikian, 100% saham PTBC telah sepenuhnya dimiliki oleh OCBC efektif 1 Mei 2024.
Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja mengatakan sebagai salah satu bank yang memiliki kredit rating tertinggi di Indonesia dan rekam jejak yang baik, Bank Commonwealth memiliki basis nasabah yang menarik dan komplementer pada segmen nasabah konsumen dan UKM.
“Rencana kami adalah memanfaatkan kapabilitas dari kedua entitas untuk memperluas produk dan layanan OCBC di Indonesia, serta menciptakan peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada bulan lalu (2/5/2024).
Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati menyatakan komitmennya untuk memastikan kelancaran proses merger dengan tetap memberikan layanan perbankan yang berkualitas tinggi kepada nasabah. Selain itu, kegiatan bisnis akan tetap berjalan seperti biasa.
Berdasarkan catatan Bisnis pada tahun lalu, OCBC Indonesia telah melakukan penandatanganan sale and purchase agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk membeli 99% saham di PTBC. Estimasi dari nilai rencana transaksi akuisisi adalah Rp2,2 triliun.