Bisnis.om, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada April 2024 mencapai Rp192,76 triliun, tumbuh 8,42% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp177,79 triliun.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman merinci dari jumlah tersebut aset bank umum sebesar Rp189,01 triliun dan aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebesar Rp3,75 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 8,93%, dari yang semula hanya Rp118,9 triliun pada April 2023 menjadi Rp129,53 triliun pada posisi April tahun ini. Bank umum memberi kontribusi paling besar mencapai Rp126,96 triliun, sementara BPR hanya Rp2,56 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, kinerjanya tumbuh paling meyakinkan. Pada posisi April 2024, kredit perbankan Sulsel sebesar Rp159,49 triliun, tumbuh dua digit 10,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp144,89 triliun.
"Sementara kinerja intermediasi perbankan Sulsel tercatat terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,56% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,28%," ungkapnya ketika dihubungi, Jumat (14/6/2024).
Darwisman menambahkan, perbankan syariah di Sulsel juga turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi April 2024. Asetnya tumbuh sebesar 15,63% yoy menjadi Rp14,72 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,11% menjadi Rp10,72 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 15,69% yoy menjadi Rp12,42 triliun.
Baca Juga
Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level 115,84% dengan tingkat NPL pada level aman 2,60%.