Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) Dyota Marsudi mundur dari jabatannya. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Aladin Syariah pun menunjuk Presiden Direktur baru yakni Koko Tjatur Rachmadi.
Berdasarkan keterbukaan informasi, RUPST Bank Aladin Syariah yang digelar pada Rabu (26/6/2024) membahas mengenai perubahan susunan kepengurusan.
Adapun, dalam agenda tersebut, RUPST Bank Aladin Syariah menerima pengunduran diri Dyota Marsudi dari jabatan Presiden Direktur perseroan. Selain itu, RUPST menerima pengunduran diri Mayang Ekaputri dari jabatan Direktur.
Sementara, RUPST mengangkat Koko Tjatur Rachmadi sebagai Presiden Direktur Bank Aladin Syariah menggantikan Dyota Marsudi. Lalu, mengangkat Jo Anula Putra sebagai Direktur.
"Pengangkatan Koko Tjatur Rachmadi sebagai Presiden Direktur perseroan akan terhitung efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan] atas penilaian kemampuan dan kepatutan [fit and proper test]," tulis Manajemen Bank Aladin Syariah di keterbukaan informasi pada Jumat (28/6/2024).
Sebagai informasi, Dyota Marsudi menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Aladin Syariah sejak 2021. Ia merupakan anak dari Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Baca Juga
Adapun, Koko Tjatur Rachmadi sebelumnya merupakan Direktur Utama Bank KB Bukopin Syariah. Koko Tjatur diangkat sebagai Direktur Utama Bank KB Syariah sejak 2023.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis di Bank BJB Syariah. Sebelumnya, Koko Tjatur telah lama berkarir di Bank OCBC NISP sejak 2006 hingga 2022.
Bank Aladin Syariah sendiri saat ini masih mencatatkan rugi. Terakhir, rugi bersih BANK mencapai Rp44,2 miliar per kuartal I/2024. Kondisi ini tidak jauh berbeda dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami rugi Rp46,17 miliar.
Dari sisi intermediasi, bank digital berbasis syariah ini telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp3,47 triliun, melesat 115,39% secara tahunan (year on year/yoy).
Seiring dengan peningkatan pembiayaan, aset Bank Aladin Syariah per Maret 2024 juga naik 74,73% yoy menjadi Rp7,86 triliun.
Dari sisi pendanaan, BANK mampu meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp4,48 triliun pada kuartal I/2024, juga melesat 314,3% yoy.