Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (MSIG Life) melaporkan unit link saham dolar Amerika Serikat (AS) mencatat imbal hasil tertinggi pada semester I/2024.
Equity Research & UL Strategy Manager MSIG Life Wiratama mengatakan penguatan unit link saham dolar AS didukung oleh pertumbuhan ekonomi AS yang resilien terutama pada sektor teknologi. Sebaliknya, unit link saham domestik atau rupiah justru mengalami penurunan.
“Ini dikarenakan tekanan pada sektor perbankan yang mengalami deteriorasi kualitas aset sehingga memicu aksi jual investor terutama dana asing,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2024).
Secara keseluruhan, Wiratama mencatat kinerja unit link MSIG Life masih lebih baik dibandingkan dengan IHSG (-2.88%) maupun LQ45 (-8.54%) dan IDX30 (-10.55%) dengan penurunan sebesar 0,88% selama semester I/2024. Pihaknya meyakini bahwa unit link akan membaik seiring dengan tekanan faktor eksternal yang sudah sebagian besar terjadi pada semester I/2024.
Sementara itu, pada semester II/2024, lanjut dia, terdapat peristiwa penting seperti pemilu Presiden AS dan pelantikan Presiden Indonesia yang dapat memicu volatilitas pasar. “Namun pandangan dasar kami, siklus suku bunga yang sudah berada di puncaknya sementara kondisi makro ekonomi domestik yang perlahan stabil dapat kembali menarik perhatian investor.”
Penurunan suku bunga global, lanjut dia, kepastian politik dan makro ekonomi dalam negeri serta pemulihan daya beli masyarakat Indonesia merupakan sentimen utama bagi pertumbuhan kedepannya. Pihaknya memastikan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link masih akan terus diminati masyarakat.
Baca Juga
“Dengan jenis dana kelolaan yang masih menjadi pilihan utama menurutnya yaitu saham AS serta pendapatan tetap dan pasar uang,” ungkapnya.