Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan leasing PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp20 triliun pada semester I/2024. Angka tersebut turun 2% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Namun demikian, Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan bahwa pembiayaan baru masih didominasi oleh segmen otomotif mencapai 77%.
“Pembiayaan baru Adira Finance masih didominasi oleh segmen otomotif masing-masing sebesar 39% untuk segmen mobil dan 38% untuk segmen motor,” kata Gani kepada Bisnis pada Minggu (14/7/2024).
Sementara pembiayaan non-otomotif yang biasanya proporsinya pada kisaran 18%, saat ini sudah naik ke level 23%. Menurut Gani, ini mengimbangi situasi pembiayaan otomotif yang lebih lesu dari perkiraan sebelumnya.
Pada paruh kedua tahun ini, dengan mempertimbangkan kondisi penjualan otomotif yang saat ini pertumbuhannya belum positif, serta pembiayaan Adira Finance yang mayoritas merupakan pembiayaan segmen otomotif, Gani mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru pada semester II/2024 kisarannya sama dengan semester I/2024.
Untuk terus meningkatkan pembiayaan, Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif serta makro ekonomi seperti dengan terus melakukan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi.
Baca Juga
“Selain itu, terus mengembangkan bisnis nonotomotif seperti produk multiguna, memperkuat kolaborasi dengan grup untuk meningkatkan customer base, terus meningkatkan customer retention melalui penawaran yang lebih baik serta perbaikan proses, seiring dengan inisiatif untuk memperbaiki struktur biaya agar lebih bersaing dengan melakukan proses digitalisasi,” kata Gani.
Sebelumnya, Adira Finance menargetkan penyaluran pembiayaan baru tahun ini tumbuh sekitar 13%-15% dibandingkan realisasi pada 2023.
Adapun, pembiayaan baru Adira Finance hingga Desember 2023 tercatat mencapai Rp41,6 triliun atau meningkat sebesar 31% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pertumbuhan sampai akhir 2023 didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan daya beli masyarakat.