Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presdir KB Bank Ungkap Komitmen Kookmin Bank untuk BBKP

Presiden Direktur KB Bank (BBKP) menjelaskan komitmen dukungan induk, Kookmin Bank kepada perseroan.
Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee saat Rebranding Ceremony di Jakarta, Senin (4/3/2024)/Bisnis-Arlina Laras
Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee saat Rebranding Ceremony di Jakarta, Senin (4/3/2024)/Bisnis-Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank Woo Yeul Lee (Tom Lee) menjelaskan komitmen Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali untuk pengembangan perseroan.

Saat ditemui di Jakarta pada Jumat (12/7/2024), Tom, sapaan akrabnya, mengatakan Kookmin Bank sebagai salah satu konglomerasi keuangan besar di Korea Selatan memiliki lengan bisnis di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun, hanya di Indonesia Kookmin memiliki beberapa perusahaan afiliasi, tidak hanya bank, tetapi juga sekuritas, asuransi, aset manajemen dan lainnya dengan total 9 perusahaan.

"Kookmin Bank memandang Indonesia sebagai pasar kedua paling penting setelah Korea dan tidak ingin hanya bergerak di bidang perbankan. Kami ingin ada KB Financial Group di Indonesia, sehingga sudah ada beberapa afiliasi yang masuk," ujarnya.

Selain itu, induk KB Bank juga memiliki rencana untuk membukukan penghasilan sekitar Rp50 triliun dalam satu tahun. Dari jumlah ini, sekitar Rp20 triliun disumbang oleh cabang bisnis yang ada di luar negeri, termasuk Indonesia yang dibidik menyumbang sekitar 10% dari nilai kontribusi bisnis di luar Korea.

Untuk mencapai tujuan tersebut, KB Bank pun membutuhkan dukungan berkelanjutan dari Kookmin, dari suntikan modal, dukungan sistem IT, hingga training untuk karyawan.

Dari sisi dukungan permodalan, Kookmin Bank telah menyuntik BBKP senilai Rp17 triliun hingga kini. Terkait dengan suntikan modal selanjutnya, Tom menyebutkan hal ini masih didiskusikan karena perlu perhitungan dan persiapan yang matang.

"Kami belum bisa menyampaikan rencana [suntik modal] kapan, tetapi selain support itu, kantor pusat mendukung kami dari berbagai hal, salah satu yang penting mengenai training atau pendidikan sehingga kemampuan dan kompetensi para karyawan terus meningkat," jelasnya.

Sebagai informasi, BBKP dulunya dikendalikan oleh Grup Bosowa sejak 2014. Lalu, bank umum yang pernah dimiliki Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan pemerintah itu mencatatkan pemburukan kualitas aset pada periode 2016 hingga 2017.

Puncaknya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) BBKP sempat menyentuh level 8,54% pada 2017. Jumlah tersebut bahkan berada di atas ambang yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 5%.

Pada saat bersamaan laba perseroan merosot 55,6% secara tahunan menjadi Rp110,51 miliar sepanjang 2017. Rasio profitabilitas yang tecermin dari margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat sebesar 2,89% atau turun 104 basis poin dibandingkan dengan 2016.

Di tengah penurunan kinerja tersebut, BBKP menggelar aksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV pada tahun 2018 untuk mempertebal kondisi permodalan. Kookmin kemudian mulai masuk dan mengakuisisi BBKP pada 2018.

Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham pengendali BBKP usai penutupan penawaran umum terbatas (PUT) V pada 2020 dengan kepemilikan sebesar 67%.

Pertebal Kepemilikan Saham

Tidak hanya itu, Tom juga menyampaikan seriusan Kookmin Bank di Indonesia dan mendukung KB Bank dengan komitmen pembelian saham BBKP oleh petinggi KB Bank, dan juga petinggi perusahaan induk di Korea, termasuk Chairman KB Financial Group dan CEO Kookmin Bank, juga perusahaan afiliasi.

"Saya sudah meminta ke Chairman, CEO, dan juga C level lainnya di Korea, untuk membeli saham KB Bank, dan mereka memang akan melakukan pembelian itu. Karyawan di Korea juga banyak yang membeli secara pribadi karena mereka percaya dengan KB Indonesia," ujar Tom.

Dalam keterangan resmi teranyar KB Bank, jajaran direksi BBKP telah melakukan penambahan kepemilikan sebanyak 11,7 juta saham. Dengan demikian, kepemilikan saham BBKP oleh direksi bertambah dari 13,59 juta saham atau 0,0072% dari jumlah saham beredar menjadi 25,29 juta saham atau 0,0135% dari jumlah saham beredar.

Adapun perubahan kepemilikan saham KB Bank (BBKP) oleh direksi sebagai berikut:

  • Direktur Utama Woo Yeul Lee sebelumnya memiliki 8.500.000 saham menjadi 11.800.000 saham.
  • Wakil Direktur Utama Robby Mondong sebelumnya memiliki 1.107.000 saham menjadi 5.107.000 saham.
  • Direktur Helmi Fahrudin sebelumnya memiliki 482.951 saham menjadi 2.482.951 saham.
  • Direktur Dodi Widjajanto sebelumnya memiliki 1.000.088 saham menjadi 2.000.088 saham.
  • Direktur Henry Sawali sebelumnya memiliki 200.000 saham menjadi 1.600.000 saham.

Dari data RTI, pada perdagangan Jumat (12/7/2024) saham BBKP ditutup pada level 57 per saham, naik 1,79%. Secara tahun berjalan, kinerja saham BBKP masih mencatatkan pelemahan sebesar 28,75%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper