Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Penurunan Bunga Kredit Tipis, Begini Kondisi di BCA, CIMB Niaga, dan BTN

Ruang penurunan suku bunga kredit bank tahun ini tipis, lalu bagaimana dengan kondisi di BCA, CIMB Niaga, dan BTN?
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan ruang penurunan suku bunga kredit masih terbatas khususnya pada tahun 2024, apalagi di tengah nilai tukar yang masih mengalami pelemahan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan meski ekspektasi pasar terhadap kondisi higher for longer saat ini mulai menurun, tetapi kebijakan moneter global masih dalam mode ketat seiring dengan proyeksi penurunan Fed Fund Rate (FFR) hanya satu kali pada tahun ini. 

“Jika terdapat ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga, maka hal tersebut akan berlaku utamanya bagi kredit yang memiliki repricing time yang lebih singkat seperti kredit modal kerja atau kredit konsumtif jangka pendek,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, suku bunga yang lebih rendah pada kredit yang baru direalisasikan utamanya kredit konsumtif juga dapat diberlakukan oleh bank untuk mendorong pertumbuhan kredit rumah tangga. 

Per posisi Mei 2024, terdapat penurunan suku bunga pada kredit modal kerja maupun kredit konsumtif, dibandingkan dengan suku bunga kredit tahun sebelumnya meskipun dengan magnitude yang tergolong kecil (kurang dari 50 basis poin). 

“Kondisi suku bunga kredit yang stabil atau cendrung menurun juga akan berdampak baik pada kemampuan atau kapabilitas debitur sehingga kualitas kredit dapat lebih terjaga,” ujarnya. 

Kondisi di BCA, CIMB Niaga dan BTN

Adapun, dari sisi pemain seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sejauh ini mencatat belum adanya perubahan mengenai suku bunga kredit. 

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyampaikan bahwa dengan adanya peningkatan BI Rate ke level 6,25% sejak April 2024, tidak membuat perbankan serta merta menaikkan suku bunga kredit. Ini lantaran, bank juga menjaga momentum pertumbuhan agar kredit bisa tumbuh dan kualitas kredit membaik. 

Usai Covid-19, kata Vera, risiko kredit alias loan at risk (LaR) pun cenderung menurun, ini mengindikasikan ekonomi yang kian membaik dan pertumbuhan kredit berlanjut. 

“[Itu membuat] bank juga lebih mudah menyalurkan kredit, itu yang kami jaga. Jadi, saat ini suku bunga kredit terjaga tidak ada perubahan. Meski [suku bunga kredit] ada yang naik turun itu relatif, tergantung kualitas debitur,” tuturnya. 

Dia juga menyampaikan bahwa kinerja kredit bank only BCA tumbuh 15,4% pada kuartal II/2024 seiring dengan ekonomi yang membaik.  

Menurutnya, secara umum kondisi bank di Tanah Air relatif bagus dan stabil, tecermin dari indikator pertumbuhan sampai kuartal I/2024 yang berada pada level 12%. Bahkan, pemulihan ekonomi usai Covid-19 terbilang cepat dibandingkan dengan ekspektasi. 

Ruang Penurunan Bunga Kredit Tipis, Begini Kondisi di BCA, CIMB Niaga, dan BTN

Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Berbeda dengan BCA yang belum ada perubahan terkait suku bunga, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengakui bahwa perseroan telah melakukan penyesuaian suku bunga kredit sejak beberapa bulan terakhir, sesuai dengan segmennya. 

“Harusnya saat ini [suku bunga kredit] sudah stabil. Dalam satu tahun terakhir kenaikan sekitar 25 basis poin [bps] saja overall [keseluruhan]. Tapi, tentu saja bisa berbeda-beda tiap bisnis segmen,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/7/2024) 

Dia pun mengharapkan ke depan, suku bunga acuan bisa benar-benar turun untuk lebih menurunkan biaya dana alias cost of fund (CoF) dan menaikkan animo pinjaman dengan harga lebih murah.

Berdasarkan presentasi perusahaan, CoF deposit CIMB Niaga berada pada level 3,41% pada Maret 2024, naik 62 bps dari periode yang sama tahun sebelumnya 2,79%, sedangkan secara QoQ naik 24 bps.

Sementara itu, net interest margin (NIM) perusahaan pada kuartal I/2024 mencapai 4,2%, turun 51 bps secara tahunan (yoy) ketimbang sebelumnya 4,71%.

Sebelumnya, Lani menyebut penyesuaian terhadap suku bunga kredit sendiri dilakukan dengan alasan yang tak jauh-jauh soal persaingan.

“Penyesuaian [suku bunga] sedang berlangsung. Mayoritas kami melihat market pricing condition,” ujarnya kepada Bisnis bulan lalu, (27/6/2024).

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) masih melakukan pertimbangan terhadap kemungkinan penyesuaian suku bunga kredit di tengah BI Rate yang masih tertahan pada angka 6,25%. 

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan nantinya penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan seberapa besar tekanan biaya dana. 

Lebih lanjut, dia menyebut hal yang menarik adalah biaya dana perseroan per Mei 2024 turun lima basis poin. Hal ini lantaran adanya perpindahan dana mahal institusi ke sumber dana kelas menengah alias mid size

Berdasarkan presentasi perusahaan, CoF BTN per Maret 2024 mencapai 4,2%, angka ini naik 60 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun lalu yakni 3,6%. 

“Mudah-mudahan bisa turun lagi CoF walaupun kecil ya. [Jadi] kayaknya enggak perlu menaikkan suku bunga kredit lah, menurut saya,” harapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper