Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya soal Progres Merger dengan NOBU, Begini Jawaban Bos MNC Bank (BABP)

Presiden Direktur Bank MNC Rita Montagna memberikan tanggapan terkait proses merger dengan Bank Nobu.
Karyawan MNC Bank melayani nasabah/Istimewa
Karyawan MNC Bank melayani nasabah/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo buka suara terkait proses merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik James Riady yang hingga kini belum juga rampung. 

Presiden Direktur Bank MNC Rita Montagna mengatakan saat ini pihaknya masih terus mengikuti arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"[Soal merger dengan NOBU] kita serahkan ke OJK. Dalam hal ini OJK [yang] lebih pas menyampaikan dan setahu saya Pak Dian [Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK] juga sudah rutin memberikan update terkait hal itu. Jadi, kita ikut dari regulator,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (19/7/2024). 

Lebih lanjut, kala disinggung soal konsekuensi atas cross ownership, di mana tiap bank akan memiliki perwakilan direktur di bank lainnya, Rita justru mengaku belum ada rencana soal hal tersebut.

“Enggak ada [pertukaran direksi] sampai dengan saat ini kita masih seperti yang disampaikan OJK dan kita baru RUPS juga, seperti yang ada saja,” ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, proses merger antara Bank MNC dan Nobu terpantau masih belum rampung hingga paruh pertama 2024, padahal proses merger ini ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Meski demkian, OJK memastikan bahwa proses merger ini tidak batal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyatakan bahwa rencana merger antara Bank Nobu dan Bank MNC masih berjalan dan terus berproses. 

Dia menekankan untuk menyatukan dua bank yang memiliki karakteristik bisnis dan budaya perusahaan yang berbeda perlu dilakukan secara berhati-hati dan tidak tergesa-gesa agar nantinya menghasilkan bank yang sehat dan mampu berkembang secara berkelanjutan pascamerger. 

Apalagi, kata Dian, secara individual kondisi dan kinerja kedua bank saat ini masih relatif baik dengan permodalan yg sudah di atas ketentuan minimum.

"Sampai dengan saat ini, belum ada informasi mengenai pembatalan rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC," kata Dian dalam jawaban tertulis pada Senin (15/7/2024). 

OJK juga menyebut komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan proses tersebut tecermin dari transaksi cross ownership antara kedua grup usaha kedua bank masing-masing sebesar 10% beberapa waktu yg lalu sebagai upaya memuluskan jalan menuju merger kedua bank. 

Lebih jauh, meskipun molor hampir setahun dari target awal, OJK belum menetapkan batas waktu yang kaku untuk merger ini. "Namun akan mendiskusikan kerangka waktunya dengan manajemen dan pemegang saham pengendali kedua bank,” ucapnya.

Berdasarkan data kepemilikan saham Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), memang terlihat adanya transaksi antara MNC Group dan Lippo Group di masing-masing emiten bank. 

Di Bank Nobu tercatat transaksi masuknya entitas MNC Group, yakni PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang menjadi pemegang saham dengan porsi 10% atau mengenggam sebanyak 747,84 juta saham NOBU. Di sisi lain, PT Prima Cakrawala Sentosa, entitas usaha milik Grup Lippo mengurangi porsi saham di NOBU dari 20,66% menjadi 10,66%. 

Sementara itu, dalam susunan pemegang saham Bank MNC, Prima Cakrawala Sentosa masuk dengan kepemilikan saham sebesar 10% atau sebesar 4,44 miliar saham, sedangkan porsi MNC Land di Bank MNC susut.

Adapun, berdasarkan hasil RUPST Bank MNC pada 21 Juni 2024, pemegang saham membatalkan pengangkatan Thomas Hartono Tulus sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan yang telah diputuskan dalam RUPSLB 4 Oktober 2022.  

Alhasil, tersisa Denny Setiawan Hanubrata yang juga sempat diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank MNC berdasarkan RUPSLB tanggal 4 Oktober 2022.

RUPST juga menerima dan menyetujui pengunduran diri Bapak Mahdan dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan berlaku efektif terhitung sejak tanggal 14 Februari 2024.

Pada saat yang sama, RUPST menyetujui Pengangkatan Aris Palembangan sebagai Direktur Perseroan dan Zainudin Samaludin sebagai Direktur Kepatuhan, dengan ketentuan masa jabatan yang akan berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam surat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan/atau terpenuhinya persyaratan yang ditetapkan dalam surat OJK. 

Melansir dari situs perusahaan, keduanya bukanlah orang baru. Di mana, Aris sendiri sempat menjabat sebagai Chief Officer MNC Bank pada 2018, sementara Zainudin telah menjabat sebagai Chief Officer pada 2016.

Berikut jajaran Direksi dan Komisaris Bank MNC terbaru:

Komisaris 

Presiden Komisaris (Independen): Ponky Nayarana Pudijanto

Komisaris: Peter Fajar

Komisaris Independen: Frederikus P. Weoseke

Direksi

Presiden Direktur: Rita Montagna Siahaan

Wakil Presiden Direktur:  Denny Setiawan Hanubrata

Direktur:  Hermawan

Direktur: Aris Palembangan

Direktur Kepatuhan: Zainudin Samaludin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper