Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance (BFIN) Siapkan Rp530 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

BFI Finance memiliki satu obligasi jatuh tempo pada 6 Agustus 2024 yakni Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 Seri C.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor BFI Finance di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor BFI Finance di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menyiapkan Rp530 miliar untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada semester II/2024. 

Diketahui, perusahaan memiliki satu obligasi jatuh tempo pada 6 Agustus mendatang yakni Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 Seri C. Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi mengungkap pelunasan tersebut berasal dari dana internal perusahaan. 

“Dana pelunasan Obligasi tersebut berasal dari dana internal Perusahaan yang ditempatkan di rekening giro dan deposito dengan beberapa bank,” kata Dian saat dihubungi Bisnis pada Kamis (25/7/2024). 

Dian menambahkan BFI Finance masih mampu menjaga kebutuhan pendanaan baik melalui obligasi maupun pinjaman kepada perbankan. Dia menyebut perusahaan berencana untuk melakukan penerbitan obligasi baru kisaran kuartal III/2024 dengan total senilai Rp6 triliun. 

“Sejauh ini, semuanya masih berjalan on-track dan BFI Finance tetap mampu mempertahankan rekam jejak yang positif di kalangan mitra perbankan dan investor,” katanya. 

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melihat geliat penerbitan obligasi oleh industri multifinance cukup tinggi pada semester II/2024, setelah turun 12,35% menjadi Rp13,24 triliun para paruh pertama 2024 dari Rp15,11 triliun. 

Pasalnya berdasarkan data Pefindo, ada enam perusahaan yang sudah menerbitkan obligasi sepanjang 1–19 Juli 2024 atau akhir minggu lalu. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyebut total penerbitan obligasi industri multifinance mencapai Rp4,77 triliun. 

“Angka tersebut apabila kami bandingkan dengan semester I/2024, itu sudah sepertiga,” kata Ahmad kepada Bisnis pada Rabu (24/7/2024). 

Oleh sebab itu, Ahmad mengatakan pihaknya optimistis penerbitan obligasi industri multifinance pada semester II/2024 merekah. Dia juga menilai ekspektasi penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini dapat menjadi katalis ke depan bagi penurunan yield benchmark. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan pricing di pasar obligasi korporasi. 

“Jika suku bunga benar-benar turun pada semester II/2024, saya mengharapkan itu akan mendorong kupon turun, menarik minat multifinance untuk mengakses pasar surat utang,” kata Ahmad. 

Selain itu, Ahmad mengatakan bunga yang lebih rendah juga dapat mendukung lebih banyak permintaan terhadap jasa multifinance. Di sisi lain, Pefindo mencatat angka jatuh tempo pada semester I/2024 juga relatif besar. 

Pertama mencapai sebanyak Rp6,79 triliun surat utang akan jatuh tempo pada kuartal III/2024, berikutnya pada kuartal IV/2024 sebanyak Rp6,09 triliun jatuh tempo. 

“Saya mengharapkan penerbitan surat utang dari multifinance untuk 2024 setidaknya sama atau lebih tinggi daripada 2023, yang mencapai sebesar Rp32,77 triliun. Dan sejauh satu semester pertama pada 2024 ini, angkanya baru sekitar 40,40% dari yang direalisasikan pada 2023,” tandas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper