Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) bakal meluncurkan aplikasi mobile banking terbarunya pada kuartal IV/2024. Salah satu tujuannya adalah untuk menggenjot porsi dana murah (current account saving account/CASA) perseroan.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan seiring dengan peluncuran aplikasi baru, pertumbuhan CASA perseroan sendiri bakal dijaga pada level dobel digit.
“Kalau spesifik karena [peluncuran mobile banking] itu kita ingin CASA tetap di kisaran 38%-40%. Akan tetapi, penambahan fitur enggak instan untuk langsung menaikkan CASA,” ujarnya usai agenda Konferensi Pers Paparan Kinerja, Rabu (31/7/2024).
Sebelumnya, dia menyebut likuiditas bank sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Jika pertumbuhan kredit lebih tinggi daripada pertumbuhan DPK, maka rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) biasanya meningkat. “Dan artinya akan lebih ketat untuk penghimpunan dana,” ujar Pranata.
Lebih lanjut, dirinya memprediksi selama belum adanya penurunan suku bunga dari Bank Indonesia, maka likuiditas akan lebih ketat dan mahal hingga kuartal III/2024.
Baca Juga
“[Maka strategi BCA Syariah] tentu saja pertama dengan fokus menghimpun dana murah melalui fitur-fitur mobile banking, karena ada dua pengkinian fitur, baik bagi individu dan perusahaan,” ucapnya.
Pada saat yang sama, Direktur BCA Syariah Lukman Hadiwijaya juga membocorkan bahwa inovasi mobile banking baru ini sudah berada di tahap terakhir untuk bisa dirilis ke publik.
Beberapa fitur mendasar seperti pembukaan rekening online, transfer, hingga pembayaran tentu akan hadir pada aplikasi terbarunya. Bahkan, fitur top-up ke berbagai e-wallet, termasuk Flazz, pembayaran melalui virtual account BCA, investasi emas serta pembayaran haji pun bisa dilakukan dalam aplikasi mobile banking baru.
Manajemen juga memastikan bahwa aplikasi BCA Syariah Mobile sebagai aplikasi mobile banking saat ini akan tetap dapat digunakan.
"Mobile banking lama akan tetap jalan paralel. Kita enggak akan dimatikan. Jadi akan berjalan paralel. Kita nanti lihat, seberapa antusiasnya orang," ujar Lukman.
Sebagaimana diketahui, per Juni 2024, BCA Syariah transaksi digital nasabah menunjukkan tren peningkatan seiring dengan pengembangan fitur transaksi dan kegiatan promosi yang dilakukan melalui mobile banking BCA Syariah.
Secara komposisi, transaksi mobile banking mencapai 67,8% dari total transaksi nasabah. Per Juni 2024, frekuensi transaksi mobile banking BCA Syariah tumbuh signifikan mencapai 6,5 juta transaksi, tumbuh 62,7% secara tahunan.