Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) bakal mengganti aplikasi BNI Mobile Banking dengan superapp yakni wondr by BNI banking app. Lantas kapan layanan BNI Mobile Banking berhenti?
Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan aplikasi keduanya saat ini berada dalam tahap co-existing, di mana proses migrasi fitur-fitur dari aplikasi lama, yakni BNI Mobile Banking ke superapp baru wondr by BNI sedang berlangsung.
“Nasabah BNI Mobile Banking yang ada saat ini juga mulai beralih ke wondr by BNI dengan tren yang positif,” ujarnya dalam Konferensi Pers Semester I/2024.
Lalu, pada fase selanjutnya yang diproyeksikan akan terjadi pada 2025, sambung Corina, setelah wondr by BNI memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap, maka layanan BNI Mobile Banking akan dihentikan, sehingga nasabah dapat bertransaksi melalui wondr by BNI yang menawarkan layanan perbankan yang jauh lebih baik.
Untuk diketahui, wondr by BNI telah diluncurkan pada 5 Juli 2024 tercatat telah di-download lebih dari 2 juta kali hingga 18 Agustus 2024.
Tak hanya itu, dalam super app terbaru ini mencatatkan jumlah peningkatan transaksi oleh nasabah pengguna wondr by BNI naik signifikan hingga 200% dibandingkan dengan transaksi melalui BNI Mobile Banking sebelumnya.
Baca Juga
Lebih lanjut Corina mengatakan, terkait dengan kinerja digital banking, secara konsisten perseroan dapat meningkatkan kapabilitas, dan terus inovatif dalam pengembangan solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dibandingkan aplikasi lainnya, wondr by BNI menawarkan proposisi nilai unik dengan tiga dimensi finansial, yaitu Insights, Transaksi, dan Growth.
“Tentu saja, pengembangan wondr by BNI tidak akan berhenti di sini. Aplikasi ini akan terus berevolusi menjadi super app dengan lebih banyak fitur baru yang akan hadir, serta proposisi nilai yang semakin berkembang, menawarkan solusi keuangan untuk keluarga dan ekosistem UKM,” tuturnya.
Sementara itu, BNI Mobile Banking juga masih diaktifkan dalam rangka transisi. Kinerjanya cukup baik dengan jumlah transaksi pada semester I/2024 tumbuh 49% YoY mencapai 688 juta transaksi, serta nilai transaksi selama enam bulan pertama yang menembus Rp707 triliun, tumbuh sebesar 30,1% YoY.