Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mengumumkan pengunduran diri salah satu direktur perseroan, yaitu Budijanto Jahja.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/8/2024), Bank Amar menyampaikan telah menerima surat pengunduran diri Budijanto.
"Pada tanggal 26 Agustus 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak B. Budijanto Jahja selaku Direktur Perseroan," tulis manajemen Bank Amar.
Selanjutnya, AMAR akan mengajukan permohonan atas persetujuan pengunduran diri tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
Bank Amar juga menyampaikan hingga saat ini tidak ada dampak pada aktivitas, hukum, kondisi keuangan, dan aktivitas perseroan dengan adanya pengunduran diri tersebut.
Adapun, berdasarkan informasi di situs resminya, Bank Amar memiliki 3 direktur sebelum pengunduran diri tersebut, yaitu Vishal Tulsian sebagai Direktur Utama, Eka Banyuaji sebagai Direktur UKM, Korporasi, dan Operasi, serta B. Budijanto Jahja sebagai Direktur Kepatuhan.
Baca Juga
Sebagai informasi, saham Bank Amar dimiliki oleh Tolaram Group Inc. sebesar 70,1%, Investree Singapore Pte. Ltd sebesar 13,8%, dan masyarakat sebesar 16,1%.
Pada semester I/2024, Bank Amar membukukan laba bersih Rp97,79 miliar atau tumbuh 14,99% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp85,04 miliar.
Bank juga membukukan pendapatan berbasis komisi alias fee based income yang naik 339,55% yoy menjadi Rp1,37 miliar per Juni 2024, dari sebelumnya Rp311 juta. Kemudian, pendapatan lainnya tumbuh 34,92% yoy menjadi Rp214,86 miliar dari sebelumnya Rp159,27 miliar.
Selanjutnya, dari sisi intermediasi, AMAR telah menyalurkan kredit 25,25% yoy menjadi Rp2,81 triliun dari sebelumnya Rp2,24 triliun. Namun, aset bank mengalami penyusutan tipis 1,46% menjadi Rp4,6 triliun dari sebelumnya Rp4,67 triliun
Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross berada pada level 8% dari sebelumnya 7,33%. Meski demikan, NPL net susut menjadi 1,21% dari 1,84%.
Dari sisi pendanaan, AMAR telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp886,9 miliar pada semester I/2024, turun 19,45% yoy dari sebelumnya Rp1,1 triliun.
Dana murah alias current account saving account (CASA) mengalami kenaikan 38,3% yoy menjadi Rp244,09 miliar dari sebelumnya Rp176,49 miliar.