Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prudential Indonesia Catat Premi Unit Linked Turun 4%, Tradisional Naik 28%

Prudential Indonesia mencatatkan pendapatan premi unit linked terkoreksi 4% menjadi Rp7,7 triliun pada semester I/2024.
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan pendapatan premi dari Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit linked terkoreksi sebanyak 4% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp7,7 triliun pada semester I/2024. 

Hal tersebut sama dengan industri, di mana Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pendapatan premi dari bisnis unit linked turun 13,8% yoy menjadi Rp36,68 triliun dari Rp42,56 triliun. Namun demikian, premi unit linked masih mendominasi keseluruhan premi perseroan.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengungkap perusahaan mencatat total pendapatan premi sepanjang semester I/2024 sebesar Rp10 triliun, yang mana tumbuh 2% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Pertumbuhan positif ini ditopang oleh pendapatan premi dari produk tradisional yang tumbuh 28%,” kata Karin saat dihubungi Bisnis, pada Kamis (5/9/2024). 

Adapun pendapatan premi Prudential Indonesia dari produk tradisional mencapai sebesar Rp2,4 triliun yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan premi tradisional tersebut  sejalan dengan industri, di mana AAJI mencatat premi asuransi tradisional industri asuransi jiwa mencapai sebanyak Rp51,81 triliun pada semester I/2024. 

Angka tersebut mengalami kenaikan mencapai 18,6% yoy apabila dibandingkan Rp43,68 triliun pada semester I/2024. Lebih lanjut, Karin mengatakan dalam menghadapi tren penurunan premi unit linked di industri asuransi jiwa, perusahaan selalu fokus menerapkan mitigasi risiko terutama dalam investasi. Menurunya perusahaan sangat memperhatikan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi. 

“Kami senantiasa berhati-hati dalam menempatkan dana nasabah. Penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat ‘layak investasi’ [investment grade] menjadi salah satu strategi kami dalam mengelola portofolio investasi PAYDI,” kata Karin. 

Lebih lanjut, Karin menyebutkan perusahaan  juga menerapkan strategi untuk memastikan setiap nasabah/calon nasabah yang ingin membeli PAYDI, harus melakukan self assessment atas profil risikonya masing-masing. Sehingga produk yang dipilih sudah sesuai dengan profil risikonya.

Prudential Indonesia melihat bahwa target pasar unit linked adalah segmen keluarga yang peduli akan pentingnya perlindungan bagi keluarga, tetapi juga sudah memahami produk asuransi yang disertai investasi. 

“Segmen ini yang akan terus menjadi fokus utama kami dalam mengembangkan ragam inovasi produk dan layanan,” katanya. 

Selain itu, lanjut Karin, perusahaan juga menyasar generasi millenial yang sudah paham investasi dan menginginkan produk asuransi yang disertai investasi. Dia memastikan Prudential Indonesia senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penempatan dana pada subdana sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana.

“Antara lain dengan memilih instrumen yang memiliki bisnis yang berkesinambungan, kinerja keuangan yang solid, manajemen yang berkualitas, valuasi yang menarik dan likuiditas yang baik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper