Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkap produk asuransi tradisional yang semakin diminati.
Produk asuransi tradisional terus mencatatkan pertumbuhan premi, di tengah produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit linked yang mencatatkan penurunan. Premi asuransi tradisional juga kini mendominasi premi industri asuransi jiwa.
Menurut catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi industri asuransi jiwa mencatatkan total Rp88,49 triliun. Dari total tersebut, premi berdasarkan produk tradisional mencapai sebanyak Rp51,81 triliun yang mana naik 18,6% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp43,68 triliun. Sementara itu, premi produk unit linked mencapai Rp36,68 triliun yang turun 13,8% yoy dari sebelumnya Rp42,56 triliun.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengungkap dengan perubahan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang terus bergerak seiring perkembangan waktu, pihaknya menyadari kebutuhan masyarakat akan perlindungan asuransi kian dinamis.
“Termasuk pilihan akan produk tradisional yang masih mendominasi karena variasi produknya,” kata Karin saat dihubungi Bisnis pada Jumat (16/9/2024).
Oleh sebab itu, Karin melihat saat ini tren bergerak ke produk yang lebih spesifik seperti misalnya produk khusus warisan, produk khusus kesehatan, produk dengan pengembalian kontribusi, dan lain sebagainya. Hal tersebut menurutnya menunjukkan tren produk yang kian beragam untuk memenuhi kebutuhan nasabah secara khusus.
Baca Juga
Namun demikian, pihaknya tetap melihat produk tradisional dan unit linked saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disetiap jenjang kehidupannya, sehingga akan melengkapi kebutuhan masyarakat yang sudah paham terkait manfaat asuransi, atau yang membutuhkan produk perlindungan dan investasi sekaligus.
“ Kami akan terus mendengarkan nasabah untuk menghadirkan inovasi produk yang memberikan solusi untuk nasabah. Kami percaya kebutuhan nasabah sangat beragam, untuk itu kami memberikan berbagai solusi agar bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan profil risiko,” ungkapnya.
Dalam menerapkan strategi investasi pada produk unit linked, Karin menyebut pihaknya sangat memperhatikan kenyamanan nasabah dalam berinvestasi. Pihaknya senantiasa berhati-hati dalam menempatkan dana nasabah. Penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi (investment grade) menjadi salah satu strategi perusahaan dalam mengelola portofolio investasi PAYDI.
“Kami juga menerapkan strategi untuk memastikan setiap nasabah/calon nasabah yang ingin membeli PAYDI, harus melakukan self assessment atas profil risikonya masing-masing. Sehingga produk yang dipilih sudah sesuai dengan profil risikonya,” katanya.
Karin menyebut pasar produk unit linked adalah segmen keluarga yang peduli akan pentingnya perlindungan bagi keluarga, tetapi juga sudah memahami produk asuransi yang disertai investasi.
“Segmen ini yang akan terus menjadi fokus utama kami dalam mengembangkan ragam inovasi produk dan layanan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyasar generasi millenial yang sudah paham investasi dan menginginkan produk asuransi yang disertai investasi.
“Prudential Indonesia senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penempatan dana pada subdana sesuai dengan strategi investasi masing-masing subdana, antara lain dengan memilih instrumen yang memiliki bisnis yang berkesinambungan, kinerja keuangan yang solid, manajemen yang berkualitas, valuasi yang menarik dan likuiditas yang baik,” tandasnya.
Pada semester I/2024, Prudential Indonesia mencatatkan total pendapatan premi sebanyak Rp10 triliun. Premi perusahaan masih didominasi oleh unit linked yang mencapai Rp7,7 triliun. Premi dari unit linked pada periode tersebut sedikit mengalami koreksi sebanyak 4%.
Sementara itu, pendapatan premi Prudential Indonesia dari produk tradisional mencapai sebesar Rp2,4 triliun yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.