Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) mengungkapkan arah kebijakan investasinya setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 25 basis poin menjadi 6%.
Seperti diketahu, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung 17–18 September 2024 memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Selanjutnya, indikator lain yakni bank sentral Amerika Serikat yakni The Fed melakukan lebih agresif dengan memangkas bunga acuan 50 basis poin.
Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso menyatakan bahwa strategi investasi perusahaan masih fokus pada obligasi pemerintah. Menurut Hengky, saat ini sekitar 50% dari total investasi Ciputra Life ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN).
"Sebagian besar investasi kami masih berada di government bond, dan kami akan menjaga komposisi ini. Sekitar 50% dari investasi kami ada di government bond," ujar Hengky dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2024 yang diadakan di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Kebijakan ini, lanjut Hengky, juga sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengharuskan perusahaan asuransi jiwa menempatkan minimal 30% dari investasinya di obligasi pemerintah. Namun, Hengky mengakui bahwa dengan kondisi kenaikan suku bunga beberapa bulan terakhir, Ciputra Life lebih memilih obligasi pemerintah dengan tenor pendek untuk mengurangi risiko penurunan harga obligasi.
Selain obligasi pemerintah, Ciputra Life juga berinvestasi pada obligasi korporasi. Hengky menjelaskan bahwa perseroan fokus pada obligasi korporasi dengan peringkat kredit A+ atau lebih tinggi. Sementara itu, alokasi investasi di saham relatif kecil karena kondisi pasar yang fluktuatif.
Baca Juga
"Dalam saham, investasinya relatif kecil karena volatilitas pasar yang masih tinggi," tambahnya.
Berdasarkan laporan keuangan Ciputra Life per 31 Agustus 2024, dari total aset investasi sebesar Rp745 miliar, alokasi terbesar adalah untuk Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp372 miliar.
Selain itu, Ciputra Life juga menempatkan Rp225 miliar pada obligasi korporasi, Rp82,72 miliar pada saham, Rp48,6 miliar di reksadana, Rp5 miliar di sertifikat deposito, Rp7,12 miliar pada Surat Berharga Bank Indonesia, dan Rp3,27 miliar pada dana investasi real estat.