Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Asosiasi Buat Peserta Dana Pensiun Pilih Instrumen Investasi saat Suku Bunga Lesu

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syarif Yunus menjelaskan saat ini portofolio investasi dana pensiun DPLK 70-80% berada di deposito.
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syarif Yunus menjelaskan saat ini portofolio investasi dana pensiun DPLK 70-80% berada di deposito. Masalahnya, suku bunga yang turun berimbas pada imbal hasil investasi dalam instrumen tersebut.

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan menjadi 6%. Sementara suku bunga Deposit Fasility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,7%.

Meski begitu, Syarif menegaskan para peserta dana pensiun tidak perlu khawatir nilai manfaat mereka bakal berkurang.

"Kalau deposito, suku bunga turun, DPLK itu longterm. Kita sudah menikmati suku bunga yang naik, kalau turun tidak usah panik, santai saja yang penitng pada saatnya nanti dia pasti akan rebound," kata Syarif saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Syarif menjelaskan, saat ini edukasi pemain DPLK kepada para peserta dana pensiun perlu didorong. Alasannya, intrumen investasi dana pensiun dipilih sendiri oleh peserta dana pensiun.

"Ketika edukasi terjadi, misal dengan konsekuensi karena sekarang suku bunga turun mungkin yang sekarang harus dilakuakn penempatan investasinya harus dipindahkan ke sini [selain deposito]. Karena DPLK tidak bisa memindahkan investasi tanpa diperitntah peserta. Jadi faktor utama di edukasi," kata Syarif.

Syarif menyarankan kepada peserta dana pensiun yang berusia di bawah 35 tahun bisa memilih instrumen investasi yang lebih progresif dengan alasan pencairan manfaat bisa dalam jangka panjang.

Sementara, bagi peserta dana pensiun yang baru bergabung di DPLK ketika suku bunga turun, bisa memilih instrumen investasi di instrumen fixed income seperti SBN atau obligasi. 

"Tapi justru ketika suku bunga pada posisi turun, itu menurut saya [pilih deposito] juga tidak ada masalah. Karena ketika itu naik, uang dia di DPLK akan terasa. Ini prinsipinya kayak main saham, ketika anjlok orang mau beli ketika tinggi orang lepas. DPLK karena sifatnya longterm, DPLK kira-kira seperti itu juga," kata Syarif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper