Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyabet penghargaan di Bisnis Indonesia Top BUMN Awards 2024 Korporasi dalam kategori Perusahaan Terbuka Sektor Keuangan, Rabu (2/10/2024).
Top BUMN Awards 2024 merupakan bentuk apresiasi dari Bisnis Indonesia Group kepada BUMN yang berprestasi. Tema dari Top BUMN Awards 2024 adalah ‘Performance and Sustainability’.
Salah satu indikator yang dinilai adalah kemampuan BUMN untuk berkelanjutan dalam mewujudkan kementerian BUMN sebagai pembina dan pengawasan yang profesional dalam aspek produktivitas dan profitabilitas.
Dalam kategori korporasi, penjurian dilakukan oleh Profesor Bidang Keuangan dan Investasi IPMI International Business School Roy Sembel, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede, hingga Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin.
Terkait kinerja, BRI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar Rp29,7 triliun per Juni 2024.
Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,42 triliun. Total laba bersih komprehensif mencapai Rp29,99 triliun.
Baca Juga
Pertumbuhan laba BRI didorong oleh kenaikan kredit yang disalurkan menjadi Rp1.264,77 triliun secara konsolidasi, melonjak 5,59% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp1.197,75 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit ini kemudian mengerek pendapatan bunga perusahaan menjadi Rp98,64 triliun. Capaian ini naik Rp13,05 triliun dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp85,59 triliun.
Selanjutnya tercatat BRI memiliki ruang ekspansi di tengah melonggarnya loan to deposit ratio (LDR) dari 87,83% turun menjadi 87,19%.
Sementara itu rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga terpangkas dari 5,78% menjadi 4,83%. BRI juga mencatat NPL gross 3,21% serta NPL Net 0,86% dalam setengah tahun 2024.
Keseluruhan, BRI mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp1.977,37 triliun, tumbuh 0,62% dari sebelumnya Rp1.965 triliun, sedangkan bank only mencapai Rp1.832,75 triliun. Dari jumlah ini sebesar Rp1.389,66 triliun merupakan dana pihak ketiga yang terdiri dari giro (Rp356,85 triliun), tabungan (521,04 triliun), dan deposito (Rp511,766 triliun).