Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disrupsi Digital Hilangkan Profesi Agen Asuransi? Ini Kata Prudential Syariah

Prudential Syariah tidak khawatir disrupsi digital akan menghilangkan profesi agen asuransi. Berikut alasannya.
Karyawan Prudential Syariah melayani peserta saat hari pelanggan di Jakarta, Rabu (4/9/2024). JIBI/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan Prudential Syariah melayani peserta saat hari pelanggan di Jakarta, Rabu (4/9/2024). JIBI/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) tidak khawatir disrupsi digital akan menghilangkan profesi agen pemasar asuransi di Indonesia. 

Saat ini, distribusi premi asuransi jiwa dari lini digital dan agen pemasar saling berlomba memberi kontribusi pada pendapatan premi industri asuransi jiwa.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan sampai akhir 2023, Prudential telah memiliki lebih dari 100.000 agen pemasar. Dari total tersebut, 52% adalah generasi milenial dan 19% adalah generasi Z atau gen Z. 

Karin mengatakan Prudential Life akan terus mendorong jumlah agen tersebut dengan menyasar kalangan gen Z. Salah satu caranya adaah melalui kegiatan NexGen Fest yang digelar di Senayan City Hall Jakarta, Rabu (30/10/2024).

"Walau kanal digital banyak, cara membeli produk bervariasi. Tetap gen Z memilih ketemu tenaga pemasar sebelum membeli karena ingin dijelaskan khusus produknya. Mungkin produk asuransi tidak mudah dimengerti dan ingin membeli pertama kali. Oleh karena itu, potensi sebagai tenaga pemasar itu sangat besar dan tidak tergantikan," kata Karin.

Hingga semester I/2024, tercatat pendapatan premi asuransi jiwa paling besar adalah dari kanal distribusi bancassurance dengan nilai Rp36,92 triliun. Sedangkan dari kanal keaganan mencatatkan pendapatan premi mencapai Rp27,94 triliun. 

Sementara itu, dari kanal digital atau e-commerce hanya memberikan kontribusi Rp81,9 miliar, atau hanya 0,09% dari total pendapatan premi per semester I/2024.

Karin mengatakan prospek keagenan masih sangat besar. Dalam riset internal yang dilakukan Prudential Syariah, calon nasabah asuransi jiwa ternyata masih menginginkan adanya peran agen, meskipun saat ini di era digital menawarkan kemudahan membeli asuransi jiwa tanpa tatap muka.

"Karena itu, tenaga pemasar akan terus dibutuhkan untuk beberapa tahun ke depan. Tetap penting peranannya walaupun ada cara-cara lain untuk membeli produk," pungkasnya.

Sebelumnya, Head of B2C Igloo Indonesia Delta Andreansyah menilai lini insurance technology (insurtech) akan mendapatkan angin segar di tengah pergesaran pola nasabah asuransi ke era digital. Menurutnya, digitalisasi memberikan kemudahan calon peserta untuk memilih, memahami, dan membeli sebuah produk asuransi.

Di sisi lain, yang menjadi tantangan adalah product awareness asuransi yang masih kecil di Indonesia. Sebagai gambaran, per 2022 literasi keuangan sektor asuransi tercatat di level 31,72%, tetapi inklusinya hanya 16,63%. Artinya, hanya setengah dari mereka yang sudah paham asuransi memilih menggunakan asuransi.

"Jadi kita ada segmen-segmen yang sudah aware mengenai asuransi, ada yang sudah aware mengenai finansial, tapi bagaimana caranya kita membawa orang yang belum aware jadi aware. Jadi mungkin tantangannya di situ," kata Delta saat ditemui di Greyhound Cafe, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper