Bisnis.com, JAKARTA - Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan terjadi penurunan kontribusi distribusi premi asuransi jiwa dari broker atau pialang asuransi per kuartal III/2024. Di saat yang sama, kontribusi distribusi dari kanal e-commerce mencatatkan kenaikan.
Dalam periode Januari-September 2024, premi asuransi jiwa dari distribusi broker tercatat sebesar Rp2,71 triliun atau turun 24% year-on-year (yoy) dibanding Rp3,57 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, premi asuransi jiwa dari distribusi e-commerce tercatat sebesar Rp130 miliar. Meski angkanya lebih kecil dari distribusi broker, pendapatan premi asuransi jiwa dari kanal ini mengalami pertumbuhan 36,1% yoy dibanding Rp100 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri asuransi mengadaptasi teknologi digital. Pada 2027 nanti OJK menargetkan kontribusi saluran distribusi e-commerce menjadi 45% dari total pendapatan premi industri asuransi.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) Yulius Bhayangkara mengatakan peran pialang asuransi akan tetap dibutuhkan meskipun terjadi disrupsi teknologi. Dia menjelaskan, peran broker asuransi yang tidak bisa digantikan digitalisasi adalah peran konsultasi dan peran advokasi saat terjadi klaim dari pemilik polis.
"Muncul distrupsi teknologi atau bahkan kanal distribusi baru akan sulit menggantikan seluruh peran di atas, khususnya pada poin dua dan tiga. Hak ini yang menurut saya akan tetap memberikan prospek cerah bagi kepialangan asuransi di Indonesia," kata Yulius kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Adapun hingga kuartal III/2024 ini kontribusi pendapatan premi asuransi jiwa paling besar adalah dari kanal bancassurance sebesar Rp57,70 triliun, tumbuh 2,9% yoy. Di urutan kedua adalah dari kanal keagenan dengan kontribusi Rp42,99 triliun, tumbuh 2,5%.
Selanjutnya di posisi ketiga adalah kanal direct marketing yang berkontribusi sebesar Rp19,40 triliun. Angka ini turun 6,8% yoy. Berikutnya di posisi keempat adalah dari kanal employee benefit consultant dengan kontribusi Rp6 triliun, tumbuh 8,6% yoy.
Sedangkan kanal broker asuransi berada di urutan kelima dengan kontribusi Rp2,71 triliun. Selanjutnya di bawah kanal broker kontribusi premi asuransi jiwa per kuartal III/2024 berturut-turut ada telemarketing yang berkontribusi Rp2 triliun, kanal kerja sama dengan industri keuangan non bank (IKNB) Rp1,15 triliun, kanal lain-lain Rp0,14 triliun, kanal e-commerce Rp0,13 triliun, dan terakhir kanal kerja sama non IKNB berkontribusi sebesar Rp0,04 triliun.