Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarana Multi Infrastruktur Geser Model Bisnis jadi 'Mini World Bank', Incar Proyek Pemda

BUMN di bawah Kementrian Keuangan, Sarana Multi Infrastruktur tengah berupaya melakukan transformasi menjadi bank pembangunan untuk proyek daerah.
Ilustrasi proyek perbaikan jalan di daerah- Dok. Kementerian PUPR
Ilustrasi proyek perbaikan jalan di daerah- Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, BALI - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) alias SMI tengah berupaya melakukan transformasi menjadi development finance institution (DFI) bagi pemerintah daerah. Fungsi yang sama kini dikerjakan oleh bank pembangunan seperti Bank Dunia. SMI sebagai badan usaha milik negara di bawah Kementerian Keuangan ini ke depan akan memperbanyak pembiayaan-pembiayaan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah mengatakan fungsi tersebut diyakini dapat terlaksana karena berada dalam ekosistem pembangunan skala lebih kecil.

"Kami dianalogikan skala kecilnya, kami berikan pembiayaan kepada pemerintah daerah-pemerintah daerah. Itu analoginya seperti mini World Bank," kata Reynaldi saat media gathering di Bali, baru-baru ini (10/12/2024).

Dalam periode Januari-September 2024, PT SMI mencatatkan komitmen pembiayaan sebesar Rp147,38 triliun. Pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada badan usaha yang mencapai Rp82,38 triliun. Pembiayaan untuk pemerintah daerah dalam periode tersebut hanya Rp38,97 triliun.

"Sekarang kami sedang proses transformasi. Maksudnya apa, porsi pembiayaan pemerintah daerah sekarang masih kecil, baru Rp38 triliun dibanding dengan sektor badan usaha. Kami ingin mengejar pembiayaan di sektor pemerintah daerah sehingga peran kami sebagai DFI bisa terlaksana," tegasnya.

Adapun pembiayaan pemerintah daerah ini terbagi menjadi pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Daerah (PEN) pemerintah daerah (pemda) dan pembiayaan reguler daerah.

Pembiayaan PEN pemda ini adalah sebagai alat countercyclical menanggulangi dampak yang terjadi akibat adanya perubahan ekonomi yang signifikan seperti pandemi covid-19. Untuk kategori ini, PT SMI telah memberikan Rp35,27 triliun dalam bentuk komitmen yang tersebar di 92 pemerintah daerah.

Dari total 92 pemda yang mendapat pembiayaan PEN ini, sebesar 47% berada di Pulau Jawa, 24% di Pulau Sulawesi, 14% di Bali dan Nusa Tenggara, 9% di Sumatera, 5% di Maluku dan Papua serta 2% berada di Kalimantan. Sektor pembiayaan PEN pemda ini ditujukan untuk pembiayaan multisektor.

Sementara untuk pembiayaan daerah reguler, PT SMI berperan menyalurkan pembiayaan kepada pemerintah daerah dengan produk yang dikembangkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.08/2016 tentang Pemberian Jaminan kepada Perseroan dalam rangka Penugasan Penyediaan Pembiayaan Infrastruktur Daerah. Untuk kategori ini, PT SMI memberikan pinjaman dalam bentuk komitmen sebesar Rp3,7 triliun tersebar di 13 pemerintah daerah.

Adapun sebaran wilayah untuk pembiayaan daerah reguler ini sebesar 47% di Pulau Sulawesi, 21% di Kalimantan, 20% di Papua dan Maluku, 8% di Jawa, 4% di Sumatera dan 1% di Bali dan Nusa Tenggara.

"Dan secara sebaran sektornya ini cukup menarik, di sektor jalan dan jembatan sebesar 60% untuk membantu pemda-pemda membuat jalan dan jembatan. Lalu nomor dua rumah sakit 37% dan pasar 3%," pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper