Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) menyetujui perombakan jajaran komisaris dan direksi perseroan pada hari ini, Kamis (2/1/2024).
Dalam siaran persnya, bank milik taipan Tahir ini menunjuk Da’i Bachtiar sebagai Komisaris Independen, sedangkan nama Yohanes Suhardi ditetapkan sebagai Direktur.
Perubahan susunan itu akan berlaku efektif usai keduanya mengikuti penilaian kemampuan dan kepatutan dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain perubahan anggota direksi dan dewan komisaris, RUPSLB Bank Mayapada juga Agenda menyetujui rencana aksi pemulihan sebagaimana Peraturan OJK (POJK) No. 5/2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum.
Dengan demikian, berikut susunan terbaru pengurus Bank Mayapada usai RUPSLB 2 Januari 2025:
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama: Dato' Sri Tahir
2. Komisaris: Hendra Mulyono
3. Komisaris Independen: Kumhal Djamil
4. Komisaris Independen: Da'i Bachtiar *)
Direksi
1. Direktur Utama: Hariyono Tjahjarijadi
2. Wakil Direktur Utama: Thomas Arifin
3. Direktur: Rudy Mulyono
4. Direktur: Yohanes Suhardi *)
*) Berlaku efektif setelah mengikuti Penilaian Kemampuan & Kepatutan dan memperoleh persetujuan dari OJK.
Sebagai informasi, Da'i Bachtiar yang lahir di Indramayu, pernah menjabat sebagai Kapolri pada 2001-2005. Dia menyelesaikan pendidikan Akademi Tentara Nasional Indonesia (Akabri) pada 1972, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1980, Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri (Sespimpol) pada 1987, dan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko ABRI) pada 1996.
Da'i Bachtiar meniti karir sebagai Instruktur Dinas Polres Grobogan Polda Jawa Tengah (1973), Pasdep/Instruktur Akpol(1983), Kapolres Klaten Polwil Surakarta Polda Jateng (1990), Waka Polda Sultra (1996), dan Kapolda Jatim (2000) sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolri.
Dia juga memperoleh gelar Profesor dari Edith Cowan University, Perth, Australia, gelar “Tan Sri” dari Malaysia dan Australian Order (AO) dari Australia, serta Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia.
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, Bank Mayapada membukukan laba bersih senilai Rp49,62 miliar pada kuartal III/2024. Nilai tersebut turun 24,86% secara tahunan (year on year/YoY) dari level Rp66,03 miliar.
MAYA mencatatkan penyaluran kredit menjadi Rp106,37 triliun pada September 2024, tumbuh 5,09% YoY dari Rp101,22 triliun pada September 2023. Aset perseroan naik 9,78% YoY menjadi Rp148,65 triliun dari sebelumnya Rp135,41 triliun.
Dari segi pendanaan, Bank Mayapada telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp123,73 triliun, naik 12,85% YoY dari sebelumnya Rp109,64 triliun.